Ketua OJK Mahendra Siregar: Kinerja Sektor Keuangan RI Mengalami Normalisasi pada Akhir 2023
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menilai kinerja sektor keuangan Indonesia tetap terjaga, dan terus mengalami normalisasi ke arah tingkat pra-pandemi pada akhir 2023.

“Secara umum, kinerja sektor jasa keuangan terjaga baik untuk tren proyeksi ke depan sampai akhir tahun ini kelihatan bahwa trajektori mengalami normalisasi ke arah tingkat pra-pandemi,” kata Mahendra dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi XI DPR RI, di Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat 1 September.

Mahendra optimistis bahwa stabilitas sektor jasa keuangan akan tetap stabil ditopang dengan permodalan yang kuat di sektor keuangan. Dalam sektor pasar modal, per 25 Agustus 2023 tercatat penghimpunan dana mencapai Rp172,2 triliun, dengan Rp48,11 triliun di antaranya merupakan penggalangan dana atau fund raising dari 56 emiten baru.

Sementara itu masih ada 95 emiten yang tengah melakukan penawaran umum (IPO) dengan nilai sebesar Rp42,9 triliun. Mahendra juga menilai, penguatan kinerja sektor keuangan Indonesia juga ditopang oleh tren pertumbuhan jumlah investor yang terus meningkat sejumlah 11,35 juta investor per Juli 2023.

Lebih lanjut, Mahendra menjelaskan dari segi perbankan, risiko kredit perbankan cenderung membaik, dan tren penurunan kredit restrukturisasi COVID-19 masih berlanjut hingga 2024.

Per Juli 2023, kredit yang direstrukturisasi terjadi penurunan menjadi Rp339,13 triliun dengan jumlah debitur yang terus menurun menjadi 1,44 juta. Coverage Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) tercatat sebesar 29,7 persen.

“Kami optimis bahwa penurunan yang terus berlangsung ini sampai akhir Maret tahun depan pada gilirannya akan dapat di-cover oleh CKPN yang dibentuk yang kami harapkan akan terus meningkat dalam beberapa bulan ke depan,” ujar Mahendra.