JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksikan harga Pertamax Cs akan kembali naik. Hal ini dikarenakan harga minyak dunia yang sudah menyentuh angka kisaran 90 dolar AS per barel.
Dengan adanya kemungkinan tersebut, Kementerian ESDM memperkirakan masyarakat akan kembali menggunakan Pertalite.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut, naiknya harga minyak mentah akan berimbas kepada harga BBM non subsidi Pertamax. Sehingga, akan mendorong masyarakat menggunakan Pertalite.
"Harganya tinggi? Memang enggak bisa ada sumber lain lagi, mau enggak mau harus beli dari situ. Itu, kan, nanti (harga) Pertamax-nya akan tinggi, jadi Pertalite-nya akan dipakai lagi," ujar dia di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, pada Kamis, 8 September.
Sekadar informasi, PT Pertamina (Persero) secara resmi melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) di seluruh Indonesia pada Jumat, 1 September 2023.
Berdasarkan pemantauan VOI pada laman resmi Pertamina, BBM yang mengalami kenaikan harga adalah BBM nonsubsidi antara lain Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex dan Dexlite.
BACA JUGA:
"Penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum," tulis Pertamina yang dikutip Jumat 1 September.
Untuk BBM jenis Pertamax mengalami kenaikan dari semula Rp12.400 per liter menjadi Rp13.300.
Kemudian, Pertamax Turbo dari Rp14.400 menjadi Rp15.900 per liter dan Pertamina Dex mengalami kenaikan dari Rp14.350 per liter menjadi Rp16.900 per liter. Terakhir, Dexlite menjadi Rp16.350 dari sebelumnya Rp13.950 per liter.