Bagikan:

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan dirinya akan segera melakukan rapat antar tiga kementerian yakni Kementerian Keuangan dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pertemuan ini dimaksudkan untuk membahas terkait selisih harga antara BBM Bersubsidi, Pertalite, dengan Pertamax yang mencapai Rp14.000.

DIketahui pada 1 Oktober lalu Pertamina melakkan penyesuaian harga pada BBM nonsubsidi dan mengerek harga Pertamax menjadi Rp14.000 sedangkan Pertalite tetap di harga Rp10.000.

Dengan adanya selisih harga ini dikhawatirkan banyak pengguna Pertamax yang akan beralih menggunakan Pertalite.

"Sekarang lagi kita akan duduk bertiga nih. ANtara menteri keuangan, BUMN, sama saya," ujar Arifin kepada media, Kamis, 5 Oktober.

Selain rapat antar Kementerian, Arifin menyebut pihaknya juga akan segera mengevaluasi revisi Perpres 191 tahun 2014 terkait Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.

Dalam Perpres ini juga akan diatur terkait pembatasan Jenis BBM Khusus Penugasan Pertalite.

"Ya, kita mau evaluasi," imbuh Arifin singkat.

Sebelumnya Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas) Tutuka Ariadji mengatakan, ada kemungkinan pengguna Pertamax beralih menggunakan Pertalite.

Pasalnya, selisih harga antarkedua produk ini mencapai Rp4.000.

"Kalau kemungkinan sih pasti ada, tapi jumlahnya kan saya kira tidak banyak. Tapi kemungkinan sih pasti ada," ujar Tutuka yang ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Senin, 2 Oktober.