Bagikan:

JAKARTA - Tingkat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite mengalami peningkatan signifikan saat puncak arus mudik Lebaran tahun 2022.

Konsumsi BBM jenis Gasoline meningkat sebesar 26 persen, dengan kenaikan penyaluran tertinggi yaitu pada tanggal 1 Mei 2022 (H-1 Idul Fitri) sebesar 36 persen terhadap sales normal, khususnya untuk BBM jenis RON 90 puncak penyaluran tertinggi yaitu pada H-1 sebesar 46 persen terhadap sales normal, sedangkan gasoil turun 13 persen terhadap sales normal.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), Alfian Nasution mengungkapkan, salah satunya dipicu oleh peralihan pengguna BBM jenis Pertamax ke Pertalite.

"Kami akui bahwasanya sudah ada shifting dari Pertamax ke Pertalite sebelum arus mudik ini yakni ketika ada kenaikan harga Pertamax. Jadi sudah shifting beberapa persen," ujarnya kepada wartawan, Kamis 11 Mei.

Sementara itu, Direktur BBM Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas Patuan Alfon Simanjuntak menjelaskan, sejak Pertalite ditetapkan sebagai jenis bahan bakar minyak khusus penugasan (JBKP), pihaknya terus melakukan pengawasan dan pemantauan di lapangan.

"Untuk Januari sampai April, JBKP sudah terealisasi 39 persen yang sampai Maret sudah terverifikasi, yang April adalah yang unverified," kata dia.

Sebelumnya, pada Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan untuk menambah kuota BBM subsidi sebagai antisipasi untuk memastikan ketersediaan pasokan BBM sebagai akibat dari migrasi masyarakat pengguna Pertamax ke Pertalite.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan pihaknya akan menambah kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis RON 90 atau Pertalite sebanyak 5,45 juta kiloliter (kl) menjadi 28,50 juta kl.

Penambahan kuota ini salah satunya disebabkan oleh kenaikan harga Pertamax sehingga banyak masyarakat melakukan migrasi ke penggunaan Pertalite.

"Memperhatikan pemulihan ekonomi yang lebih cepat pasca pandemi yang telah meningkatkan konsumsi BBM serta adanya disparitas harga BBM menyebabkan peralihan penggunaan BBM di masyarakat ini berdampak pada kuota jenis BBM tertentu antara lain minyak tanah dan solar dan jenis BBM khusus penugasan Pertalite yang diprediksikan pada akhir tahun 2022 melebihi kuota yang telah ditetapkan APBN 2022," ujar Arifin dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII, Rabu 13 April.