Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral masih mengkaji kemungkinan penambahan insentif konversi kendaraan listrik dari semula sebesar Rp7 juta.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Yudo Dwinanda Priaadi mengatakan, jika pihaknya memang tengah mengkaji penambahan tersebut agar dapat semakin menarik minat masyarakat untuk melakukan konversi.

"Kita coba semakin menarik tentunya makin senang. Kita lihat dengan polusi begini kita semangatlah dorong ini. Yang dipikir kalo seperti itu tentu lebih menarik bagi masyarakat," ujar Yudo yang dikutip Senin 21 Agustus.

Wacana menaikkan insentif ini juga sebelumnya diutarakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang mengatakan jika pemerintah berencana menaikan insentif menjadi Rp10 juta per unit.

Tidak seperti Ridwan Kamil yang menyebut nominal kenaikan, Yudo belum memberikan bocoran berapa kenaikan yang akan dipertimbangkan Kementerian ESDM.

Yuda juga menyatakan dirinya optimis dengan target Kementerian ESDM terkait 50.000 kendaraan motor yang dikonversi hingga akhir tahun 2023.

Karena proyek besar, lanjut Yudo, Pemerintah juga mempersiapkan value chain agar target konversi bisa terapai.

"Realisasi jalan terus karena ini program besar kita lagi menangani value chain-nya segala macam. Tapi targetnya 50.000 masih cukup yakin," lanjut Yudo.

Dia mengaku, pihaknya akan terus melakukan percepatan salah satunya dengan mengkaji ulang syarat penerima insentif dan penambahan insentif.

Menurut dia, jika percepatan ini akan terus ditingkatkan pada kuartal II tahun ini.

"Kita akan lakukan upaya percepatan. Kita akan genjot di kuartal II," pungkas Yudo.