Bagikan:

JAKARTA - Menteri Energi dan SUmber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengkonfirmasiakan memperlebaran jangkauan penerima motor konversi bukan lagi perorangan melainkan akan mulai merambah ke instansi.

Untuk itu, kata dia, kementeriannya mulai melakukan pendekatan ke perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan swasta.

"Konversi motor listrik sekarang kita coba dor to door ke BUMN-BUMN, ke kantor-kantor," ujar Arifin kepada media saat ditemui di kantornya, Jumat 20 Oktober.

Melalui upaya tersebut ia mengakui telah mendapat respons positif dari sejumlah perusahaan swasta yang akan melakukan konversi motor listrik.

Ia berharap melalui pendekatan ke perusahaan-perusahaan, target motor konversi mendekati 50.000 unit di akhir tahun.

"Kita punya alokasi 50 ribu ini kan kita harapin paling tidak mendekati angka itu di akhir tahun," imbuh Arifin.

Di samping gencar mempromosikan ke swasta, lanjut Arifin, Kementerian ESDM juga terus melakukan pembinaan terhadap bengkel-bengkel agar segera memenuhi kualifikasi konversi motor.

"Agenda kita harus membina bengkel-bengkel kita supaya mempunyai kualifikasi. Selain juga masalah-masalah perizinan terus kemudian mekanismenya bisa dipercepat," kat dia.

Sebelumnya Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, jika saat ini kementeriannya tengah melakukan revisi atas Peraturan Menteri yang telah dikteken sebelumnya.

"Sekarang kita sedang revisi Permennya. Sekarang dibatasi hanya perorangan padahal banyak motor yang dimiliki instansi dan perusahaan. Ini yang akan kita buka," ujar Dadan kepada media yang dikutip Senin, 16 Oktober.

Dadan berharap, dengan penambahan kriteria ini perusahaan dan instansi dapat mendorong penggunaan motor konversi.

Saat ditanya mengenai tambahan nilai insentif, Dadan mengatakan jika hingga saat ini pemerintah belum berencana menambah besaran insentif yang diberikan yakni Rp7 juta per motor konversi.