JAKARTA - Untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi dampak dari emisi gas rumah kaca, Meratus, sebagai salah satu perusahaan Integrator Logistik dan Maritim, meluncurkan Meratus Earth Squad.
Program ini sejalan dengan komitmen Meratus untuk secara aktif memenuhi Sustainable Development Goals (SDGs) pada 2030.
Sebelumnya, Meratus telah melakukan pendekatan secara komprehensif fuel monitoring system, membentuk tim bunker analysis, menganalisa kecepatan terbaik dalam pengurangan bahan bakar, dan juga investasi untuk pemasangan shore connection untuk mengurangi dampak emisi karbon.
"Dengan Meratus Earth Squad, pelanggan dapat menghitung secara langsung emisi karbon yang dihasilkan dalam setiap pengiriman kargo," ujar CEO Meratus Farid Belbouab kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 25 Mei.
Farid mengatakan, Meratus Earth Squad adalah salah satu bukti komitmen pihaknya untuk terus berperan menjaga keseimbangan alam.
"Tidak hanya menghitung jejak karbon saja, program ini juga mengajak para pelanggan untuk dapat melakukan mitigasi jejak karbonnya dalam berbagai pilihan, seperti penanaman mangrove dan reboisasi hutan," ujarnya.
Lebih lanjut, kata Farid, setiap kontribusi penanaman pohon melalui Meratus Earth Squad akan dilakukan monitoring selama tiga tahun, sehingga para pelanggan dapat mengetahui tumbuh kembang dari pohon-pohon yang sudah ditanam dan berapa jumlah karbon yang telah berhasil dimitigasi.
BACA JUGA:
"Program ini membuka cakrawala kami semua tentang pentingnya keseimbangan alam. Semoga Meratus Earth Squad dapat menjadi trigger pihak-pihak lain mau berkolaborasi untuk mengembalikan hijau bumi nusantara," pungkasnya.
Adapun berdasarkan laporan IPCC 2021, emisi gas rumah kaca (GRK) global telah meningkat sebesar 43 persen dalam dua dekade terakhir.
Hal ini mengindikasikan pada semakin cepatnya krisis iklim dan semakin buruknya cuaca ekstrem seperti peningkatan permukaan air laut, kekeringan, banjir, serta risiko bencana alam lainnya.