JAKARTA - PT Energi Mega Persada Tbk (EMP) membukukan laba bersih sebesar 66 juta dolar AS atau Rp1 triliun sepanjang tahun 2022.
Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 65,92 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 40,23 juta dolar AS.
Dirut Energi Mega Syailendra S Bakrie mengatakan, faktor utama yang menyebabkan kenaikan kinerja Penjualan dan Laba Bersih EMP adalah adanya peningkatan produksi minyak Perusahaan dari tahun sebelumnya.
"Juga kemampuan EMP untuk mengefisiensikan biaya-biaya operasional demi meningkatkan profitabilitas Perusahaan," ujarnya dalam keterangan kepada media, Jumat, 31 Maret.
Ia melanjutkan, pendapatan perusahaan juga terpantau mengalami peningkatan dari 406,09 juta dolar AS menjadi 451,93 juta dolar AS.
EMP juga mencatatkan kenaikan EBITDA menjadi 295,59 juta dolar AS dari sebelumnya 273,95 juta dolar AS.
Adapun utang jangka panjang perusahaan juga turun dari 42,93 juta dolar AS menjadi 39,84 juta dolar AS serta laba usaha juga tercatat sebesar 167 juta dolar AS.
BACA JUGA:
Syailendra melanjutkan, folus perusahaan saat ini adalah untuk mengoptimalisasikan kinerja di 11 wilayah kerja dalam portfolio EMP termasuk di antaranya terus menjaga reserves replacement ratio (RRR) yang sehat.
"Kami harap kenaikan produksi dari seluruh aset-aset ini akan terefleksi dalam kinerja keuangan Perusahaan yang semakin membaik di masa mendatang," beber Syailendra.
Ia menuturkan, EMP tetap mencari peluang untuk melakukan akuisisi atas aset-aset baru yang dapat menambah nilai bagi para pemegang saham ke depannya.