Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan migas milik keluarga konglomerat Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) membukukan penjualan sebesar 406 juta dolar AS atau sekitar Rp5,8 triliun pada 2021. Raihan tersebut naik 25 persen dibandingkan tahun 2020 yang sebesar 324,8 juta dolar AS.

Pertumbuhan penjualan perseroan ditopang oleh kenaikan produksi minyak dan gas. Direktur dan CFO Energi Mega Persada Edoardus Ardianto menjelaskan, kenaikan penjualan pada 2021 dikontribusi oleh peningkatan produksi gas dari Blok Kangean dan Bentu serta produksi minyak dari Blok Malacca Strait.

Selama 2021, ENRG memproduksi sebanyak 198 juta kubik gas per hari dan 4.829 barel minyak per hari. Jumlah itu meningkat dari tahun sebelumnya dimana produksi minyak dan gas masing-masing sebanyak 171 juta kubik per hari dan 3.444 barel per hari.

"Selain peningkatan produksi, tingginya harga jual juga berkontribusi pada peningkatan penjualan kami. Bahkan laba bersih pada tahun 2021 harusnya bisa lebih besar ketimbang tahun lalu, apabila tidak ada pelunasan dan penghapusan utang pada tahun 2020," ujar Edoardus dalam keterangan tertulis, dikutip Senin 11 April.

Selama 2021, ENRG berhasil mengantongi penjualan gas bumi senilai 307,63 juta dolar AS atau bertumbuh 8,26 persen dibandingkan tahun 2020 yang sebesar 284,16 juta dolar AS. Kemudian dari penjualan minyak mentah, perseroan mendapatkan 97,78 juta dolar AS atau tumbuh 67,03 persen dari tahun 2020 yang sebesar 58,54 juta dolar AS.

Adapun penjualan yang berkontribusi lebih dari 10 persen terhadap total penjualan bersih perseroan didapat dari Lukoil Asia Pacific Pte Ltd sebesar 74,16 juta dolar AS, PT Petrokimia Gresik senilai 79,99 juta dolar AS, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebanyak 79,05 juta dolar AS, PT Pertamina 63,16 juta dolar AS, dan PT Riau Andalan Pulp dan Paper 30,73 juta dolar AS.

Lebih lanjut, Edoardus menyampaikan kondisi keuangan perseroan makin membaik, seperti yang terlihat dari rasio utang terhadap ekuitas perusahaan. Hal ini menyusul peningkatan ekuitas dan penurunan utang perseroan setelah penawaran umum terbatas (PUT) pada Juli 2021.

Per 30 Desember 2021, total liabilitas ENRG turun 2,82 persen menjadi 614,6 juta dolar AS dari sebelumnya 632,4 juta dolar AS. Pada periode yang sama, total aset perseroan tercatat sebesar 1,06 miliar dolar AS, yang terdiri atas aset lancar 162,95 juta dolar AS dan aset tidak lancar 900,61 juta dolar AS.

"Kami berharap investasi yang kami tanamkan pada aset-aset yang sudah ada dan hasil dari akuisisi pada tahun lalu dapat segera membuahkan hasil dan menambah nilai bagi para pemegang saham perseroan," ujar Direktur Utama dan CEO Energi Mega Persada Syailendra S Bakrie.