Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan tambang batu bara milik keluarga konglomerat Bakrie, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akhirnya bisa mencetak kinerja cemerlang dengan raihan laba bersih 168,01 juta dolar AS (sekitar Rp2,40 triliun) di tahun 2021.

Raihan tersebut berbanding terbalik dari kinerja BUMI di tahun 2020 yang mana membukukan kerugian bersih hingga 338,02 juta dolar AS (sekitar Rp4,83 triliun). Alhasil, laba rugi per 1.000 saham dasar menjadi 2,27 dolar AS dari tahun sebelumnya yang minus 4,95 dolar AS.

Kenaikan laba bersih ini sejalan dengan kenaikan pendapatan hingga 1,00 miliar dolar AS atau naik 27,6 persen dari pendapatan di tahun 2020 sebesar 790,46 juta dolar AS. Pendapatan BUMI didominasi oleh penjualan kepada pihak ketiga di pasar domestik, yakni mencapai 516,66 juta dolar AS, disusul penjualan ekspor pihak ketiga senilai 480,97 juta dolar AS.

Ada pula pendapatan dari penjualan emas di pasar domestik senilai 7,97 juta dolar AS.

Namun, sejumlah beban BUMI turut meningkat. Seperti beban pokok pendapatan yang naik 15,47 persen menjadi 806,47 juta dolar AS.

Beban usaha BUMI juga naik 22,75 persen menjadi 77,87 juta dolar AS. Beban bunga dan keuangan BUMI berhasil menurun menjadi 213,26 juta dolar AS dari sebelumnya 222,50 juta dolar AS.

Sementara itu, aset perseroan tercatat sebesar 4,22 miliar dolar AS atau bertumbuh dari tahun sebelumnya yang mencapai 3,42 miliar. dolar AS.