Bagikan:

JAKARTA - PT Energi Mega Persada Tbk mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 3 persen di tahun 2023 atau sebesar 68,4 juta dolar AS dari tahun sebelumnya 66,7 juta dolar AS.

"Perusahaan berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih terlepas dari tantangan yang dihadapi di tahun 2023," ujar Direktur Utama EMP, Syailendra Bakrie dalam keterangannya kepada media, Senin, 1 April.

Di saat yang sama, laba sebelum pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) perusahaan mengalami penurunan sebesar 10 persen dari sebelumnya 295,5 juta dolar AS menjadi 265 juta dolar AS.

Selain dari sisi keuangan, EMP juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 8 persen dari tahun 2022 sebesar 5.336 barel minyak per hari menjadi 5.755 barel minyak per hari.

Sementara dari sisi salur gas terjadi penurunan sebesar 16 persen menjadi 165,5 juta kaki kubik per hari (mcf) dari sebelumnya 197 mcf.

"Produksi minyak EMP terus meningkat terlepas dari penurunan produksi gas. Harga minyak dunia juga mengalami penurunan dan di pihak lain harga jual gas perusahaan cukup konsisten," lanjut Syailendra.

Adapun rerata harga minyak sebesar 80.75 dolar AS per barel dan harga gas sebesar 6.22 dolar AS per mcf.

Lebih jauh, Syailendra menambahkan, capaian lainnya di kuartal I tahun 2024, EMP baru saja mengumumkan penyelesaian akuisisi, atas aset minyak Siak dan Kampar di Riau, Sumatera.

Dengan akuisisi ini, Syailendra berharap, produksi minyak EMP akan meningkat di tahun ini setelah penyelesaian akuisisi tersebut.

"Manajemen EMP cukup optimis bahwa kinerja produksi dan keuangan perusahaan di tahun 2024 akan lebih baik lagi dari tahun 2023," pungkas Syailendra.