Bagikan:

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani akan menggandeng Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD untuk melakukan aksi 'bersih-bersih' terhadap sejumlah kemelut di Kementerian Keuangan.

Sebelumnya, Mahfud MD mengungkapkan, sejumlah transaksi mencurigakan di Kementerian Keuangan senilai Rp300 triliun merupakan akumulasi sejak 2009 yang melibatkan sebanyak 460 orang.

"Dan saya berjanji sama Pak Mahfud, 'Ayo, Pak Mahfud, aku dibantuin. Aku seneng dibantuin. Kita mau bersihin, kita bersihin', tapi dengan data yang sama, dengan fakta yang sama," ujar Sri Mulyani dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Jumat 10 Maret.

Terkait temuan transaksi Rp300 Triliun tersebut, Sri Mulyani mengungkapkan jika dirinya telah menerima surat terkait transaksi mencurigakan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) namun dirinya belum melihat angka Rp300 triliun yang dimaksud.

"Mengenai Rp300 triliun saya terus terang belum lihat karena dalam surat itu tidak ada angkanya. Nanti kalau kembali ke Jakarta saya bicara lagi dengan Pak Mahfud dan Pak Ivan (Kepala PPATK) angkanya dari mana? Sehingga saya punya info yang sama dengan media dan masyarakat," bebernya.

Mahfud menyampaikan transaksi mencurigakan sebesar Rp300 triliun.

Temuan tersebut, kata Mahfud, di luar transaksi Rp500 miliar dari rekening mantan Pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo dan keluarganya yang telah dibekukan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Mahfud menuturkan laporan sejak 2009 terkait transaksi janggal itu tidak segera mendapat respons hingga akhirnya menumpuk.