Bagikan:

JAKARTA – Kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satrio, putra mantan pejabat Ditjen Pajak, Rafael Alun Trisambodo mengakibatkan efek domino terhadap lembaga negara yang menaungi tempat Rafael mengabdi. Perilaku Mario yang pamer kendaraan-kendaraan mewah di media sosial memunculkan kecurigaan publik.

Rafael akhirnya dipecat dari jabatannya sebagai Kepala Bagian Umum Kanwil DJP Jaksel II. Lalu, sebanyak 69 pegawai Kementerian Keuangan yang memiliki harta tak wajar diperiksa.

Suasana semakin gaduh ketika Pejabat Ditjen Pajak Sumatera Utara Bursok Anthony Marlon turut buka suara terkait permasalahan yang ada di Kementerian Keuangan. Sri Mulyani pun sebagai pimpinan tertinggi di lembaga tersebut terkena imbas.

Tagar #srimulyanimundur muncul dan sempat trending topic di Twitter. Hasil pemantauan Netray menyebut perbincangan seputar narasi Sri Mulyani mundur muncul dalam 5.824 twit dari 2.681 akun selama periode 6-13 Maret 2023.

“Perbincangan yang menggunakan kata kunci sri mulyani && mundur serta menkeu && mundur ini didominasi oleh sentimen negatif. Puncak perbincangan terjadi pada 11 Maret 2023, dengan total sebanyak 1.355 twit,” tulis Netray dalam laporannya pada 16 Maret 2023.

Statistik perbincangan pegiat Twitter terkait tuntutan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani mundur dari jabatannya. (Netray)

Twit negatif terpopuler dilontarkan oleh akun @Alisyarief yang membagikan berita tuntutan mundur untuk Menteri Keuangan Sri Mulyani dari fusilatnews.com. Cuitan ini mendapat impresi tinggi, dengan 327 kali retweets, 1.108 likes dan 120 komentar.

Pengamat politik Rocky Gerung dan Ketua Partai Masyumi Ahmad Yani menyampaikan tuntutan serupa. Rocky menilai Sri Mulyani sebagai biang kekacauan. Akun @OposisiCerdas dan @democrazymedia tampak mencuitkan berita ini.

Sementara, Ahmad Yani mengutip pernyataan yang dilontarkan Mahfud MD soal dugaan transaksi gelap sebesar 300 triliun seperti yang dituliskan oleh akun @geloraco dan @RamliRizal.

Para politisi lain, seperti Deputi Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat, Yan Harahap pun meminta Sri Mulyani membongkar skandal Rp300 triliun tersebut, “Bila tak mampu lebih baik mundur.”

Meski kecaman untuk mundur mendominasi, banyak juga pegiat Twitter yang memberi dukungan untuk Sri Mulyani terus maju membersihkan skandal yang terjadi.

Mereka justru berasumsi, pihak yang meminta Sri Mulyani mundur adalah mereka yang takut ulah kotornya terungkap seperti yang dicuitkan oleh @vita_AVP dan @bebek_NKRI.

Meski didominasi sentimen negatif, nyatanya masih banyak pegiat Twitter yang memberi dukungan untuk Sri Mulyani. (Netray)

Mereka yakin Sri Mulyani mampu membereskan permasalahan yang terjadi karena dia adalah menteri terbaik dan jujur, seperti yang tampak dari akun @CharlieCool2 dan @H4l1mun_D1n61n.

Selama periode pemantauan terlihat kata kunci cuci dan uang menjadi kata yang banyak disebut oleh pegiat Twitter. Hal ini terkait dengan Mahfud MD yang mengatakan Kemenkeu menjadi salah satu atau bahkan gudang akhir dari kejahatan pencucian uang. Dugaan ini banyak dicuitkan oleh berbagai akun seperti @OposisiCerdas, @democrazymedia, dan @bianca125547620.

Akun OposisiCerdas menjadi akun yang paling banyak mendapatkan impresi selama periode pemantauan, yakni sebanyak 4.313 kali. Akun ini banyak mencuitkan berita soal tuntutan mundur untuk Sri Mulyani dari berbagai tokoh.

Akun @miduk17 menjadi akun kedua yang memperoleh banyak impresi. Akun ini hanya mencuitkan satu twit selama pemantauan, yakni meminta pendapat soal sosok pengganti Sri Mulyani jika ia mundur, sambil menawarkan sejumlah tokoh seperti Rizal Ramli, Refly Harun, Neno Warisman, dan lainnya.

Soal Transaksi Rp300 Triliun

Isu transaksi mencurigakan sebesar Rp300 triliun kali pertama dilontarkan oleh Menko Polhukam Mahfud MD pada 8 Maret 2023. Menurutnya, transaksi ini berasal dari rekening sekitar 460 pejabat di Ditjen Pajak dan Bea Cukai. Akumulasi sejak 2009.

“Berbeda dengan transaksi Rp500 miliar dari rekening Rafael Alun Trisambodo. Saya dapat datanya dari PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan),” kata Mahfud.

Terkait itu, Sri Mulyani juga sudah berkomitmen melakukan bersih-bersih. Namun, seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden pada 10 Maret 2023, dia belum mengetahui detail perkara Rp300 triliun tersebut.

Sri Mulyani dan Mahfud MD. (Antara/Aditya Pradana Putra)

“Saya terus terang belum lihat karena dalam surat tidak ada angkanya. Nanti kalau kembali ke Jakarta saya bicara lagi dengan Pak Mahfud dan Pak Ivan (Kepala PPATK) angkanya dari mana? Sehingga saya punya info yang sama dengan media dan masyarakat," bebernya.

“Saya berjanji sama Pak Mahfud, 'Ayo, Pak Mahfud, aku dibantuin.’ Aku seneng dibantuin. Kita mau bersihin, kita bersihin, tapi dengan data yang sama, dengan fakta yang sama," imbuh Sri Mulyani.

Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time.