Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meluncurkan program "Baparekraf for Startup (Bekup) 2023" untuk meningkatkan jumlah startup digital berkualitas di Tanah Air, sehingga mampu memperkuat kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pihaknya berkomitmen membangun ekosistem startup digital yang lebih baik, sehingga bisa memunculkan startup-startup digital yang berkualitas.

Bekup menjadi ruang bagi pelaku startup digital untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan dengan keterampilan & pengetahuan yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis start-up, serta membuka kesempatan bagi pelaku startup yang memiliki rencana untuk membangun bisnis jangka panjang berbasis produk digital yang inovatif," kata Sandiaga lewat keterangan tertulisnya, dikutip pada Jumat, 3 Maret.

'Bekup' sebagai program inkubasi yang berkelanjutan, kata Sandiaga, membuka kesempatan bagi para founders startup, agar dapat memanfaatkan potensi ekonomi digital untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menparekraf menjelaskan, pada BEKUP 2023, para peserta berkesempatan mengikuti bootcamp dengan mentor-mentor dari profesional, serta pendampingan untuk membantu mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh founder startup dan berpartisipasi dalam demo day.

"Bekup memberikan kesempatan bagi para pendiri startup untuk mendapatkan dukungan dan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan founder startup. Fasilitasi ini diperlukan, sehingga dapat mengatasi berbagai tantangan yang mungkin mereka hadapi," ujar Sandiaga.

Menparekraf berharap, melalui program ini, para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya startup dapat mengambil peran dalam penciptaan solusi inovatif dan modern untuk menghadapi setiap tantangan yang ada, guna mendukung dan mendorong ekosistem startup digital Indonesia dalam merealisasikan optimisme ekonomi nasional pada 2023.

"Pada Bekup 2023, kami menargetkan akan ada 24 startup yang bisa mengikuti inkubasi selama tiga bulan dengan materi pelatihan yang komprehensif. Setelah mengikuti pelatihan Bekup, kami harap akan ada dampak langsung bagi startup maupun masyarakat luas," jelas Sandiaga.

Sementara, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Muhammad Neil El Himam mengatakan, pemerintah bersama dengan stakeholder berusaha menciptakan ekosistem startup digital yang mendukung tumbuhnya startup digital Indonesia.

Penciptaan ekosistem startup digital dengan taraf global akan memacu startup Indonesia untuk semakin kompetitif di Indonesia, sehingga dapat bersaing di tingkat global.

"Pada program ini, kami akan memberikan pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang teruji dan didukung oleh para mentor dan expert berpengalaman di industri startup Indonesia," ujar Neil.

Sejak 2020, kata Neil, Bekup telah memfasilitasi 300 startup dengan berbagai tingkatan dan mereka berhasil meningkatkan average survival rate startup menjadi 58 persen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata startup yang hanya 10 persen bisa bertahan lebih dari tiga tahun.

Rata-rata peserta yang telah mengikuti BEKUP juga menunjukkan pertumbuhan revenue yang mencapai 256 persen dan pertumbuhan pelanggan 246 persen dalam kurun waktu satu hingga dua tahun. Hal ini membuktikan, bahwa melalui program ini, peserta memiliki peluang untuk meningkatkan skala bisnis.

"Setelah mengikuti program ini, para startup diharapkan bisa menciptakan inovasi dan teknologi untuk dapat memberikan dampak positif, seperti menumbuhkan ekonomi dan menyediakan lapangan kerja baru," imbuhnya.

Sekadar informasi, pendaftaran program BEKUP 2023 resmi dibuka mulai 2-21 Maret 2023. Untuk menyosialisasikan program ini, Kemenparekraf juga akan melakukan roadshow di tiga kota, yakni Bandung, Semarang, dan Surabaya.