Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, agar mengembangkan produk pariwisata dan ekonomi kreatif yang dimiliki melalui konsep pariwisata berbasis masyarakat (community based tourism).

Sandiaga mengatakan, Kabupaten Kuningan memiliki daya tarik wisata yang beragam, mulai dari wisata sejarah dengan Perjanjian Linggarjati, wisata alam dengan Taman Nasional Gunung Ciremai, dan lainnya.

Menurutnya, apabila pengembangan potensi wisata tersebut melibatkan sumber daya manusia lokal, ekonomi di daerah Kuningan juga ikut meningkat dan lebih sejahtera. Selain itu, pengembangan pariwisata berbasis komunitas ini juga sejalan dengan pariwisata berkelanjutan.

"Target presiden tahun ini adalah 1,4 miliar pergerakkan wisatawan nusantara. Ini dapat diwujudkan apabila kami semua berkolaborasi. Kami juga memerlukan daya tarik wisata yang dikemas dengan pendekatan pariwisata berbasis masyarakat agar dampak ekonomi dirasakan secara merata," ujar Sandiaga lewat keterangan resminya, Rabu, 1 Maret.

Sebagai contoh, Objek Wisata Edukasi dan Dirgantara J&J berbasis komunitas yang dikunjungi Sandiaga belum lama ini. Menurut dia, objek wisata tersebut mampu menarik wisatawan sebanyak dua ribu pengunjung dalam sepekan dan bisa membuka lapangan pekerjaan yang lebih banyak.

Di objek wisata tersebut, terdapat Pesawat Fokker 100 yang diproduksi pada 1986 di Belanda. Pesawat ini dihadirkan di J&J sebagai sarana edukasi bagi calon jamaah haji maupun umrah, serta bagi anak-anak. Selain itu, juga terdapat helikopter BO 105, minizoo dengan beragam binatang seperti ikan, reptil, dan berbagai jenis burung.

Lebih lanjut, kata Sandiaga, potensi ekonomi kreatif di Kuningan juga sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari sejumlah produk, seperti produk olahan ubi jalar dan tepung ubi yang berhasil diekspor ke Malaysia, Hongkong, dan Jepang.

"Mari berkolaborasi untuk memastikan kebangkitan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kabupaten Kuningan," imbuhnya.