JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menjalin kerja sama dengan World Intellectual Property Organization (WIPO) untuk meningkatkan daya saing dan branding pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Secara umum, proyek ini berfokus pada peningkatan nilai tambah produk dan jasa pariwisata dan ekonomi kreatif melalui kekayaan intelektual. Melalui peningkatan nilai tambah dari kekayaan intelektual ini akan mendorong peningkatan daya saing usaha," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno di Kabupaten Badung, Bali, dikutip dari Antara, Jumat 7 Oktober.
Ia mengatakan proyek branding penting untuk meningkatkan daya saing pelaku usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Untuk itu, Kemenparekraf pun sepakat menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO).
MoU itu merupakan hasil kolaborasi kerja Kemenparekraf dengan diplomasi Kementerian Luar Negeri sehingga bisa menggandeng WIPO guna mewujudkan kerja sama konkret yang manfaatnya diharapkan langsung dapat dirasakan oleh pelaku usaha ekraf di tanah air.
Menparekraf Sandiaga Uno menjelaskan Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2022 tentang Ekonomi Kreatif pada 12 Juli 2022 yang diharapkan memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi kreatif untuk mendapatkan akses pembiayaan.
“PP Nomor 24 ini yang akan kita finalisasi dan sosialisasi dalam bentuk pilot project dan Wakil Menparekraf akan mengetalasekan 5 sampai 10 produk ekonomi kreatif berbasis HAKI yang akan kita dorong untuk mendapatkan pembiayaan," kata dia.
BACA JUGA:
Ruang lingkup dari MoU itu bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dari produk lokal, melalui kekayaan intelektual khususnya untuk brand dan disain. Kerja sama juga mencakup upaya meningkatkan daya saing brand produk lokal dan potensinya.
Terutama untuk bidang pemasaran dan peningkatan keuntungan serta dalam hal pelatihan dan peningkatan kapasitas untuk membentuk intellectual property (IP) facilitation services di Indonesia.
Sandiaga Uno meyakini di tengah inflasi dan ketidakpastian ekonomi dunia, investasi dan pembiayaan industri parekraf akan tetap tersedia melalui fasilitasi dari pemerintah dan kerja sama dengan pentahelix.
“Saya melihat investasi 5-10 tahun ke depan akan cerah, karena kita memiliki 8 KEK dan 12 proyek pariwisata nasional, bahkan kita menargetkan mampu menarik investasi 6-8 miliar dollar AS," ungkap dia.