JAKARTA – Perusahaan perdagangan elektronik (e-commerce) JD.ID yang telah menyatakan menutup kegiatan bisnisnya di Indonesia seolah memperpanjang deretan usaha sejenis yang telah lebih dulu undur diri.
Redaksi mencatat, setidaknya ada enam e-commerce lain yang terpaksa gulung tikar akibat kerasnya persaingan bisnis di sektor ini. Sejumlah entitas itu adalah Blanja.com, Elevenia, Qlapa, Rakuten, Cipika, Multiply.
Terkhusus JD.ID, entitas asal China tersebut mengumumkan penutupan kegiatan usaha pada awal 2023. Hal tersebut cukup mengejutkan lantaran JD.ID diketahui memiliki basis konsumen yang cukup besar berkat sejumlah program promosi yang ditawarkan. Perusahaan ini juga tercatat memiliki karyawan yang tidak sedikit, yaitu sekitar 200 orang.
Namun, perasaan kehilangan tidak hanya dialami oleh para pegawai, namun juga pengguna setia layanan belanja berteknologi 4.0 tersebut. Para konsumen menanggapi pengumuman tutupnya JD.ID melalui media sosial.
“Terima kasih JD.ID sudah jadi langganan aku beli elektronik sama bulanan. Pengiriman cepat dan gratis ongkos kirim. Semoga bisa ketemu lagi,” tulis akun Twitter @rifainanang18, dikutip Selasa, 21 Februari.
BACA JUGA:
Senada, di platform sosial media Instagram akun @muthia_park mengatakan bahwa fasilitas jaminan barang asli menjadi keunggulan tersendiri bagi JD.ID.
“Barangnya hampir dua tahun masih awet. Sedih banget harus tutup. Semoga bisa buka lagi. Thank's a lot,” kata dia.
Menanggapi hal tersebut, Corporate Communications JD.ID Setya Yudha Indraswara menegaskan, jika semua layanan perusahaan akan dihentikan pada akhir Maret 2023.
“Hal ini adalah keputusan strategis dari manajemen untuk fokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas negara, dengan logistik dan pergudangan sebagai inti bisnisnya,” ungkap Setya.
Sebelumnya, pada 30 Januari 2023, JD.ID melalui website resminya telah mengumumkan akan menghentikan layanan pada 31 Maret mendatang.
JD.ID memberi waktu bagi seluruh mitra pengguna dan penjual untuk menyelesaikan transaksinya hingga akhir Maret 2023.