JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp104,2 triliun untuk ketahanan pangan di periode 2023. Hal itu disampaikan Airlangga saat menggelar konferensi pers usai rapat pengendalian inflasi jelang Ramadan bersama kementerian/lembaga terkait.
“Dari anggaran ketahanan pangan, tadi disampaikan oleh Ibu Menteri Keuangan ada sekitar Rp104,2 triliun yang disebar ke sejumlah kementerian/lembaga (K/L) maupun di luar K/L,” ujarnya di Jakarta pada Senin, 20 Februari.
Airlangga menjelaskan, bujet tersebut nantinya akan dioptimalkan untuk berbagai program penting, seperti kegiatan pasar murah, kerja sama antar daerah, subsidi ongkos angkut, gerakan tanam cabai, replikasi model bisnis, hingga digitalisasi perekonomian.
“Pemerintah pusat maupun daerah akan mendorong sinergi agar juga inflasi bisa mencapai sasaran 2023 dan mendukung pemulihan serta menjaga perekonomian nasional,” tuturnya.
BACA JUGA:
Dalam kesempatan tersebut Airlangga menyampaikan pula jika realisasi inflasi di 2022 sebesar 5,51 persen lebih rendah jika dibandingkan dengan forecast pemerintah sebesar 6,5 persen pascapenyesuaian harga BBM di September lalu.
“Pemerintah akan memperkuat ketahanan pangan dengan akselerasi implementasi lumbung pangan, perluasan kerja sama dengan daerah, memastikan ketersediaan pangan untuk menjaga inflasi, dan memperkuat komunikasi dengan masyarakat,” tegas dia.
VOI mencatat, pemerintah menargetkan inflasi bisa kembali ke level normal 3 persen plus minus 1 persen pada semester II 2023. Adapun, inflasi saat ini bertengger di angka 5,28 persen per Januari lalu.