Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa penyelenggaraan Kartu Prakerja yang diinisiasi pemerintah telah mencapai kesuksesan selama tiga tahun berjalan. Menurut dia, program ini telah membawa manfaat bagi belasan juta masyarakat di seluruh Indonesia.

“Alhamdulillah selama tiga tahun berjalan program Kartu Prakerja sudah berhasil dijalankan secara masif dan inklusif di 514 kabupaten dan kota dari 38 provinsi. Ada sebanyak 16,4 juta orang telah menerima manfaat program ini,” ujarnya saat menggelar konferensi pers pada Jumat, 17 Februari.

Airlangga menambahkan, indikator keberhasilan juga didukung oleh pengakuan lembaga global yang menyatakan bahwa pemerintah sudah menghadirkan program penting bagi angkatan kerja di dalam negeri.

“Berbagai survei dan riset dari lembaga nasional dan internasional mengkonfirmasi dampak positif dari program ini,” tuturnya.

Sebagai informasi, di masa pandemi Kartu Prakerja digunakan sebagai instrumen semi bantuan sosial (bansos) agar dapat mengurangi dampak akibat COVID-19. Adapun, mulai tahun ini skema tersebut akan mengalami penyesuaian.

“Pemerintah melanjutkan program Kartu Prakerja 2023 sesuai Perpres Nomor 113 Tahun 2022 dan rapat Komite KErja dengan memutuskan bahwa Kartu Prakerja dijalankan dengan skema normal sehingga tidak lagi menjadi semi bansos,” tegas dia.

Airlangga menyebut cara baru yang diterapkan bakal berfokus pada upaya peningkatan kemampuan calon tenaga kerja.

“Jadi porsi biaya akan menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan insentif yang diterima peserta,” katanya.

Redaksi mencatat, target peserta Kartu Prakerja untuk periode 2023 adalah sebanyak 595.000 orang dan mulai dijalankan per hari ini, Jumat, 17 Februari untuk gelombang 48.