Tak Lagi Skema Semi Bansos, Ini 4 Fakta Terbaru Program Kartu Prakerja 2023
Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr

Bagikan:

JAKARTA – Menteri Kooordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan program Kartu Prakerja akan berlanjut pada tahun ini.

Menurut rencana, seleksi pertama program tersebut akan dibuka pada kuartal pertama tahun 2023.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada 2023 ini, Kartu Prakerja memiliki beberapa perubahan terkait syarat dan ketentuan pelaksanaannya, salah satunya mengenai skema.

Pada tahun-tahun sebelumnya, Program Kartu Prakerja memakai skema semi bantuan sosial (bansos), namun kini Menko Perekonomian Airlangga mengubahnya menjadi skema normal.

Empat (4) Fakta Terbaru Mengenai Program Kartu Prakerja 2023:

1. Penerima bansos bisa ikut berpartisipasi

Berdasarkan keterangan dari Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dengan adanya perubahan skema dari semi bansos menjadi skema normal, ini menjadikan penerima bansos dapat ikut berpartisipasi dalam program Kartu Prakerja.

Airlangga mempersilakan masyarakat yang sebelumnya telah terdaftar sebagai penerima bansos lain, seperti bantuan subsidi upah, bantuan langsung tunai UMKM (BPUM), hingga program keluarga harapan, kini bisa mengikuti program Kartu prakerja.

"Karena Kartu Prakerja 2023 tidak lagi bersifat semi bansos, maka penerima bantuan seperti BSU, BPUM, PKH, boleh menerima Kartu Prakerja, karena ini untuk reskilling, bukan bansos lagi," ujar Airlangga belum lama ini.

2. Insentif naik menjadi Rp4,2 juta

Pada program Kartu Prakerja 2022, insentif yang diterima oleh peserta hanya Rp3,5 juta, sementara pada 2023, insentif yang akan diterima oleh peserta yaitu sebesar Rp4,2 juta.

Selain itu, para peserta Kartu Prakerja akan mendapatkan dua kali kesempatan mengisi survei pada tahun ini.

Dalam pengisian survei ini, peserta akan mendapatkan insentif sebesar Rp150.000. Jumlah ini berbeda dengan sebelumnya yang hanya mendapatkan Rp100.000 dalam satu kali pengisian survei.

3. Durasi pelatihan lebih lama

Skema baru Kartu Prakerja 2023 membawa dampak pada durasi pelatihan yang harus diikuti oleh seluruh peserta Kartu Prakerja.

Dalam kebijakan sebelumnya, durasi minimal pelatihan hanya enam jam saja, namun pada 2023 mengalami perubahan menjadi 15 jam atau lebih lama.

4. Pelatihan dilakukan secara daring dan luring

Pelatihan Program Kartu Prakerja tahun ini akan dilaksanakan secara daring (online), luring (offline), dan campuran.

Menko Airlangga mengatakan, untuk tahap awal pelatihan offline, rencananya akan dilakukan di 10 provinsi.

"Offline secara bertahap diawali di 10 provinsi dan pembukaan gelombang pertama dilakukan pada triwulan pertama di 2023," ujar Airlangga.

Adapun kesepuluh provinsi yang akan melangsungkan pelatihan secara offline pada gelombang awal, diantaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Bali, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, NTT, dan Papua.