JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melelang 30 paket proyek pembangunan IKN Nusantara dengan nilai mencapai Rp23,7 triliun pada tahun ini.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut, lelang ini dilakukan untuk mencari investor yang nantinya memang pantas dan mau menggarap infrastruktur dasar.
Sedangkan anggarannya direncanakan berasal dari APBN.
"Semua nilainya ada Rp23,7 triliun. Itu untuk 30-an paket. Belum termasuk KPBU (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha) tahun ini, itu hanya untuk dasar yang dikerjakan APBN melalui PUPR," kata Basuki di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 17 Januari.
Sementara, pada tahun lalu, pemerintah telah merealisasikan kontrak pembangunan IKN sebanyak 40 paket dengan total mencapai Rp25,98 triliun.
"Telah memulai kegiatan infrastruktur di IKN Nusantara sebanyak 40 kegiatan konstruksi dengan biaya Rp25,98 triliun, termasuk dari anggaran reguler Kementerian PUPR pada 2022," tutur Basuki.
Ia menjelaskan awalnya kontrak yang disepakati hingga minggu ketiga Desember hanya sebanyak 24 paket dengan nilai Rp15,8 triliun, kemudian pada akhir Desember bertambah lagi 16 kontrak kegiatan pembangunan dengan total nilai Rp8,89 triliun.
"Beberapa kontrak lainnya gagal lelang sehingga harus diulang atau harus melakukan lelang ulang di 2023 ini," kata dia.
BACA JUGA:
Adapun kontrak yang gagal saat dilelang disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya kekurangan dokumen perusahaan yang mendaftar.
"Ya, biasa, kan, barang lelang enggak semua mulus, ada dokumen yang enggak lengkap," tandasnya.
Caption: Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Foto: Theresia Agatha/VOI