Bagikan:

JAKARTA – Token PENGU, aset kripto yang terafiliasi dengan koleksi NFT Pudgy Penguins, rupanya menjadi incara para investor besar atau whale kripto. Pada Kamis 26 Desember, harga PENGU sempat naik dari 0,0362 dolar AS (Rp586) menjadi 0,043 dolar AS (Rp696).

Kenaikan tersebut tidak lepas dari tindakan whale yang mengakumulasi PENGU. Kapitalisasi pasarnya mencapai 2,5 miliar dolar AS (Rp40,5 triliun). Ini menjadikan token PENGU sebagai salah satu memecoin terbesar.

Data on-chain menunjukkan whale menukar 500.000 token ai16z senilai 412.000 dolar AS (Rp6,68 miliar) dengan PENGU. Dalam delapan hari terakhir, mereka menginvestasikan 2,47 juta dolar AS (Rp40,01 miliar) untuk 79,9 juta token, meraih potensi keuntungan 835.000 dolar AS (Rp13,53 miliar).

Whale lain yang menerima airdrop 116,7 juta token meningkatkan kepemilikan. Token awalnya bernilai 394.000 dolar AS (Rp6,38 miliar), kini menjadi 4,4 juta dolar AS (Rp71,28 miliar). Mereka juga membeli tambahan 34,42 juta token senilai 1 juta dolar AS (Rp16,2 miliar), menjadikan total kepemilikan 151 juta token.

PENGU Makin Populer

Selai itu, token PENGU juga terdaftar di platform perdagangan kripto asal Korea Selatan, Bithumb. Ini mempermudah investor Korsel untuk mengakumulasi token tersebut. CEO Pudgy Penguins, Luca Netz, memperluas komunitas global melalui acara “Pudgy Penguins Christmas Huddles” di Asia.

Setelah debutnya pada 17 Desember lalu, PENGU telah melonjak 500% hingga 0,05738 dolar AS (Rp929), harga PENGU sempat turun 55% ke 0,031 dolar AS (Rp502) dalam 24 jam. Selama seminggu terakhir, token ini stabil di 0,033 dolar AS hingga 0,039 dolar AS (Rp534-Rp631).

PENGU melampaui 500.000 holder pada 22 Desember. Meski pasar memecoin turun 5% hari itu, PENGU tetap menunjukkan daya tarik yang kuat di kalangan komunitas kripto.