Tender 101 Paket Pembangunan IKN Sudah Terkontrak, Nilainya Capai Rp26,8 Triliun
Ilustrasi ibu kota baru (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR menyebut, tender paket khusus untuk pembangunan IKN sudah terkontrak sebanyak 101 paket, hingga 6 April 2023.

Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Yudha Mediawan mengatakan, hingga saat ini, terdapat 158 total paket IKN dengan total nilai kontrak sebesar Rp51,38 triliun. Menurut Yudha, lebih dari setengah paket yang tersedia sudah terkontrak.

"Sampai saat ini, status sudah terkontrak sebanyak 63,92 persen atau 101 paket dengan nilai Rp26,8 triliun," kata Yudha dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa, 11 April.

Lalu, sebanyak 9,49 persen atau 15 paket IKN senilai Rp1,95 triliun masih dalam proses tender. Yudha merinci, lima paket di antaranya sudah penetapan dengan nilai Rp85,3 miliar, dan 10 paket belum penetapan senilai Rp1,86 triliun.

Dari total 158 tender paket khusus IKN, terdapat 42 paket senilai Rp22,55 triliun yang belum proses tender. "Yang belum lelang atau seleksi dikarenakan kurang lengkapnya Readiness Criteria atau RC dan dokumen-dokumen pendukung proses lelang," ujarnya.

Sebelumnya, PT Waskita Beton Precast Tbk. menargetkan bisa meraih kontrak pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara hingga ratusan miliar tahun ini. Hal itu disampaikan oleh Direktur Operasional Waskita Beton Sugiharto.

Menurut dia, perseroan menargetkan peningkatan nilai kontrak IKN, dari sebelumnya sebesar Rp230 miliar dalam kesepakatan terakhir.

"Kami targetkan di 2023 ini bisa memperoleh nilai kontrak senilai Rp 427 miliar," ucap Sugiharto dalam keterangan pers, pada Jumat, 7 April.

Menurut Sugiharto, perolehan proyek dari IKN ini tentunya menjadi angin segar bagi emiten berkode saham WSBP tersebut. Pasalnya, IKN adalah suatu peluang yang sangat bagus karena berpeluang menyerap kebutuhan yang menjadi core business perusahaan.

"Apalagi, dengan adanya kewajiban menggunakan produk dalam negeri, maka dari sisi pangsa pasar terbuka lebar untuk pembangunan IKN. WSBP akan melakukan sinergi dengan Waskita Grup dan masuk ke pasar eksternal bekerja sama dengan swasta, BUMN lainnya, dan pemerintah," tutur dia.

Adapun fasilitas yang digarap adalah Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung Kawasan Istana Kepresidenan RI dan pembangunan jalan kerja/logistik dengan progres terakhir masih sembilan persen.

"Kami targetkan untuk bisa mengamankan kontrak baru dari proyek-proyek di IKN, khususnya berfokus pada tender proyek infrastruktur dan bangunan gedung," tutupnya.