Menteri Basuki Bakal Tinjau IKN Usai Lebaran Pastikan Pekerjaan Infrastruktur Rampung Sesuai Jadwal
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai melaksanakan salat id di Masjid Kementerian PUPR As-Salam, Jakarta, Rabu, 10 April. Foto: Theresia Agatha/VOI

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengaku, dirinya berencana untuk meninjau pekerjaan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN) usai momentum Lebaran 2024.

Hal tersebut diungkap dirinya usai melaksanakan salat id bersama istri dan para pegawai di Masjid Kementerian PUPR As-Salam, Jakarta, Rabu pagi, 10 April.

"Pak presiden (Jokowi) rencana setelah Lebaran mau ke sana (IKN). Saya mudah-mudahan sebelum beliau," ujar Basuki.

Basuki menilai, tinjauannya ke IKN bukan semata-mata karena Presiden Jokowi ingin ke sana. Namun, Basuki mengaku ingin memastikan bahwa pekerjaan IKN masih akan tetap selesai sesuai jadwal.

"Bukan karena presidennya, tapi emang progresnya (infrastruktur tahap 1) Juli harus jadi. Jadi, jadwal saya sendiri," katanya.

Lebih lanjut, Basuki pun berharap agar segera bisa berkantor di IKN. Bahkan, ia menyebut ada keinginan untuk ke IKN bersama sang istri.

"Mudah-mudahan Juli nanti bisa berkantor di sana. Kalau air bisa masuk Juni, saya (ke IKN) dengan istri saya," imbuhnya.

Sekadar informasi, Kementerian PUPR melaporkan, progres fisik pekerjaan infrastruktur dasar Ibu Kota Nusantara (IKN) tahap 1 sejumlah 40 paket telah mencapai 77 persen.

"Pekerjaan di infrastruktur IKN oleh Kementerian PUPR itu ada dua tahap. Untuk tahap 1 paket pekerjaan terkontrak sebelum Maret 2023 sebanyak 40 paket senilai hampir Rp25 triliun itu progresnya saat ini sudah 77 persen. Ini memang yang utama," ujar Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Pelaksana Pembangunan IKN Kementerian PUPR Danis H Sumadilaga dalam Rakornas Ibu Kota Nusantara di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis, 14 Maret.

Danis menyebut, untuk pekerjaan infrastruktur tahap kedua sendiri kini progres konstruksinya sudah mencapai 25 persen.

"Kemudian, ada tahap 2 yaitu tambahan untuk paket fisik kontrak setelah Maret 2023 sampai dengan akhir 2024 adalah 49 paket (progres konstruksinya) sebesar 25 persen dengan nilainya adalah Rp43 triliun," kata dia.