JAKARTA - Ketua Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR Imam Santoso Ernawi mengatakan, progres total pelaksanaan paket fisik terkontrak pembangunan IKN selama 2020-2024 baru mencapai 45,11 persen.
Nilai tersebut terdiri dari 106 paket dan memiliki anggaran mencapai Rp83,42 triliun.
"Seluruh paketnya itu kurang lebih ada 106 paket, 106 paket itu sudah memiliki anggaran kurang lebih Rp83,42 triliun," ujar Imam dalam konferensi pers yang dilakukan secara daring, Kamis, 11 Juli.
Imam menjelaskan, untuk batch 1 proyek IKN yang bangunannya akan fungsional saat upacara peringatan 17 Agustus 2024, kini progresnya sudah mencapai sekitar 88 persen.
Dalam pemaparannya, Imam menyebut, bahwa batch 1 ini memiliki 40 paket fisik terkontrak yang di dalamnya ada pembangunan Istana Negara, empat Kantor Kemenko dan Kantor Sekretariat Presiden. Adapun total biayanya mencapai Rp25 triliun.
"Kalau kami bicara batch 1 saja, terutama ini yang sudah gencar-gencarnya kami lakukan, seperti istana dan sebagainya, itu progresnya secara keseluruhan 88 persen. Termasuk di dalamnya yang batch 1, ya, semuanya 40 paket itu," katanya.
Untuk batch 2, kata dia, progresnya sudah mencapai 46,7 persen. Batch 2 ini memiliki 31 paket fisik dengan total pagu anggaran terkontrak senilai Rp27,68 triliun.
BACA JUGA:
Sementara untuk batch 3, ini memiliki 35 paket dengan total pagu anggaran terkontrak sebesar Rp30,72 triliun
"Tapi dari keseluruhan paket ini, tentu tidak semua itu untuk 17 Agustus-an. Tapi, memang ada yang sudah selesai. Sekarang pun ada yang tidak selesai, tapi ada juga yang nanti untuk diselesaikan sesuai kontrak, ya," ungkap Imam.
"Sebetulnya, itu ada yang Oktober, September atau ada yang akhir tahun. Tapi, yang kontrak-kontrak 2024 itu bahkan (penyelesaiannya) ada sampai awal tahun depan," imbuhnya.