JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan peleburan atau merger perusahaan pelat merah di sektor karya dari tujuh menjadi tiga perusahaan dapat rampung pada Maret 2025.
Adapun tujuh BUMN tersebut yakni, PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero), PT PP (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) atau Wika, PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero), dan PT Nindya Karya (Persero).
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, rencannya Waskita Karya akan dilebur dengan Hutama Karya (HK).
Nantinya, Hutama Karya yang akan menjadi induk usaha.
Lalu, sambung dia, Wijaya Karya akan dilebur dengan PT PP.
Sedangkan, Brantas Abipraya akan melebur dengan Adhi Karya dan PT Nindya Karya.
Namun, dia bilang, khusus kedua peleburan perusahaan tersebut masih dalam kajian untuk mencari skema yang tepat.
“Integrasi karya itu yang sedang kita dorong awal ini yang Waskita untuk masuk di bawah HK. Nah untuk WIKA dengan PP, dan antara Adhi Karya Brantas sedang kita kaji strukturnya," ujarnya, Jumat, 27 Desember.
Pria yang akrab disapa Tiko ini menjelaskan, khusus untuk Waskita dan HK saat ini sedang dalam proses penerbitan Peraturan Pemerintah (PP).
Sementara untuk dua peleburan sisanya masih dalam kajian.
Meski begitu, Tiko mengatakan, proses peleburan ditargetkan rampung setidaknya Maret 2025.
“Mungkin akhir triwulan satu lah (target rampung). Kalau Wastika Karya-HK sudah dalam proses penerbitan PP. WIKA-PP, Brantas-Adhi masih dalam kajian, mungkin triwulan satu akhir kita putuskan nanti,” tuturnya.
BACA JUGA:
Sekadar informasi, peleburan BUMN karya menjadi tiga perusahaan akan mencakup tiga klaster.
Di mana nantinya, Hutama Karya dan Waskita akan fokus mengerjakan proyek jalan tol, non tol, bangunan institusional, dan komersial perumahan.
Sementara, Wijaya Karya dan PP akan difokuskan pada proyek pelabuhan, bandara, hunian atau perumahan, serta engineering procurement construction (EPC).
Sedangkan Brantas Abipraya, Adhi Karya, dan Nindya Karya akan fokus pada proyek-proyek pembangunan infrastruktur air, rel, dan lainnya.