JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah menandatangani 38 paket khusus dalam pembangunan IKN Nusantara pada Tahun Anggaran (TA) 2023.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan, pihaknya sudah menjalankan tender atau seleksi paket khusus IKN TA 2023 sebanyak 38 paket dengan total nilai Rp5,33 triliun.
"Untuk status tender tahun 2023 ini dari 625 paket kontrak di Ditjen Cipta Karya, sebanyak 587 paket ini merupakan paket reguler dengan total Rp4,01 triliun dan 38 paket ini merupakan paket kegiatan IKN yang totalnya adalah Rp5,33 triliun," kata Diana dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 13 Juni.
Diana menyebut, sebanyak 23 paket masih dalam proses tender, 15 paket IKN atau senilai Rp2,64 triliun sudah penetapan, serta sebanyak 9 dari 15 paket yang telah penetapan sudah dalam tahap konstruksi.
"Sedangkan, 38 paket pembangunan IKN ini, 15 paket sudah tayang lelang dan juga 9 paket ini sudah mulai beralih ke tahap konstruksi, antara lain land development di 1B, kemudian land development 1C, dan juga pembangunan jaringan pipa transmisi air minum untuk SPAM Sepaku Paket 1," ujarnya.
Lebih lanjut, kata Diana, pihaknya tengah menargetkan 23 paket akan segera lelang dalam waktu dekat ini.
"Sebanyak 23 paket kegiatan IKN yang belum lelang mudah-mudahan bisa kami lelangkan pada Minggu kedua atau ketiga di bulan Juni ini," pungkasnya.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melelang 30 paket proyek pembangunan IKN Nusantara dengan nilai mencapai Rp23,7 triliun pada tahun ini.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut, lelang ini dilakukan untuk mencari investor yang nantinya memang pantas dan mau menggarap infrastruktur dasar. Sedangkan, anggarannya direncanakan berasal dari APBN.