Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memulai lelang proyek pembangunan Jalan Bebas Hambatan (JBH) atau Jalan Tol Segmen Jembatan Pulau Balang - Sp. Riko di IKN senilai Rp3,6 triliun.

Mengutip laman resmi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian PUPR, Paket Pembangunan Jalan Bebas Hambatan IKN Segmen Jembatan Pulau Balang - Sp. Riko mencakup panjang penanganan total 13,27 kilometer (km).

Secara lebih terperinci, penanganan pembangunan JBH IKN Jembatan Pulau Balang - Sp. Riko mencakup konstruksi jalan sepanjang 11,7 km, dua jembatan dengan total panjang 475 meter (m), dan elevated pile slab sepanjang 1,1 km.

Selain itu, paket pembangunan Jalan Tol IKN Segmen Jembatan Pulau Balang - Sp. Riko ini juga akan mencakup konstruksi 5 unit flyover.

"(Proyek pekerjaan) terbagi dari pembangunan jalan, pembangunan jembatan, dan elevated pile slab," tulis keterangan di laman resmi LPSE PU, dikutip Senin, 21 Agustus.

Adapun nilai pagu paket tersebut sebesar Rp3,6 triliun yang berasal dari DIPA APBN 2023-2024.

Masa pelaksanaan konstruksi direncanakan selama 420 hari kalender atau 14 bulan.

"Jenis kontrak, kontrak tahun jamak atau multi years contract (MYC)," ujar PUPR.

Apabila tidak ada perubahan, penandatanganan kontrak pembangunan Jalan Bebas Hambatan IKN Segmen Jembatan Pulau Balang- Sp. Riko akan dilakukan pada 10 Oktober 2023.

Hingga saat ini, tercatat sebanyak 39 peserta tender telah mengikuti proses lelang.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR Danis Hidayat Sumadilaga menyebut, progres pembangunan IKN sudah mencapai 40 persen, hingga 10 Agustus 2023.

"Ada 78 paket total pekerjaan di 2020-2024 yang Batch 1, terutama yang mulai bekerja. Batch 1 sebanyak 39 paket dengan nilai Rp24 triliun progresnya sudah 40,0131 persen," kata Danis kepada wartawan di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat, 18 Agustus.

Danis menyebut, ke depan peningkatan pembangunan lebih terlihat selaras dengan pekerjaan gedung-gedung yang sudah mulai merambah ke area atas bangunan, yang mana pembangunan pondasinya telah terselesaikan.

Dia optimistis, progres fisiknya bisa mencapai 70 persen, hingga akhir 2023 ini.

"Kalau satu minggu progresnya rata-rata 2 persen, diharapkan akhir tahun (tembus) 70 persen," ujarnya.