Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada awal pekan ini menggelar Dialog Pakar 2022 bertajuk Peran APBN dalam Rangka Pemulihan Ekonomi dan Antisipasi Risiko Global. Forum ini dinilai cukup penting untuk menjaring masukan dari para pakar guna mengantisipasi segala risiko, termasuk resesi global.

Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata mengatakan, pandemi yang melanda selama dua tahun terakhir memerlukan penanganan yang cepat, tepat dan juga akuntabel dalam menghadapi perubahan-perubahan yang begitu cepat.

“Alhamdulillah dengan pengendalian yang semakin baik pandemi bisa dikendalikan. Sekarang mungkin kita berhadapan dengan kondisi ekonomi yang ternyata tidak membaik lebih cepat dari yang diharapkan setelah terjadinya pandemi, bahkan mungkin diperparah dengan beberapa kasus geopolitik,” ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip Selasa, 13 Desember.

Menurut Isa, dialog pakar ini juga merupakan cara pemerintah untuk mendapatkan input dari pihak nonteknokratis dan nonpemerintahan mengenai situasi dunia di tahun mendatang, serta pokok-pokok ekonomi makro di 2024.

“Jadi memang tidak ada hentinya harus terus mencoba meng-update pemahaman kita mengenai dunia ini, dan itu tidak bisa dilihat dari satu kacamata saja, satu sudut pandang teknokrat saja, tetapi juga kita mendengar dari praktisi di lapangan,” ujarnya.

Isa menambahkan, berbagai kegiatan lain yang diinisiasi oleh Kementerian Keuangan dapat turut membangun kecintaan masyarakat terutama generasi muda terhadap APBN.

“Kami membuktikan melalui kegiatan Olimpiade APBN bagi pelajar dan mahasiswa yang sukses mendapat atensi besar,” tegas dia

Sebagai informasi, dialog pakar yang diselenggarakan oleh jajaran Sri Mulyani tersebut menghadirkan tiga pakar ekonomi, yaitu Aviliani (Ekonom sekaligus Komisaris Allo Bank), Anny Ratnawati (Ekonom/Dosen IPB), mantan Wakil Menteri Keuangan, serta Noni Purnomo (Komisaris Utama Blue Bird Group).