Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan, pentingnya program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) atau harga gas bumi murah untuk industri tetap dilanjutkan.

Pasalnya, program HGBT sangat dimanfaatkan oleh pemain industri khususnya 7 subsektor, yakni pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, gelas kaca dan sarung tangan karet.

Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri mengatakan, apabila program HGBT tidak dilanjutkan dikhawatirkan banyak industri yang terperosok sehingga berimbas pada turunnya indeks manufaktur atau Purchasing Manager Index (PMI).

"Hasil riset Ekonom UI juga menyatakan kalau harga gas bahan baku industri naik, PMI akan tertekan dan mungkin bisa kontraksi. Tapi kalau harga gas turun, industri bergairah dan PMI bisa naik. Tentu kami berharap harga gas untuk industri tetap di harga 6 dolar AS dan suplainya lancar," ujar Febri saat ditemui wartawan di kantor Kemenperin Senin, 13 Januari.

Adapun HGBT sendiri merupakan kebijakan pemerintah untuk menetapkan harga gas bumi yang lebih murah untuk beberapa sektor industri.

Kebijakan yang diberlakukan sejak 2020 untuk tujuh sektor industri dengan harga gas sebesar 6 dolar AS per MMBtu itu telah berakhir pada 31 Desember 2024.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pihaknya tengah menggodok kemungkinan untuk memangkas jumlah penerima gas murah industri atau HGBT.

"Ada kemungkinan (pengurangan). Kami lagi bahas, tapi belum final, ya," ujar Bahlil kepada awak media di Gedung BPH Migas, Selasa, 7 Januari.

Bahlil bilang, pihaknya masih akan terus melakukan kajian mengenai dampak kebijakan tersebut kepada para penerima gas murah.

Sejatinya, kata dia, tujuan HGBT adalah untuk meningkatkan nilai bisnis industri penerima.

Namun, apabila dalam evaluasi tersebut ditemukan ada perusahaan yang mengalami peningkatan rate of return (IRR), maka terdapat kemungkinan perusahaan tersebut akan dikeluarkan dari daftar penerima HGBT.

"Tetapi, kalau yang masih membutuhkan dan kami lihat IRR-nya belum bagus, itu tetap kami pertahankan," tuturnya.