Daftar Kepala Negara dan Pemerintahan yang Hadir Langsung di KTT G20 Bali
Ilustrasi (Foto: Dok. Sekretariat Presiden)

Bagikan:

JAKARTA – Perhelatan akbar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Indonesia yang akan berlangsung pada 15-16 dipastikan bakal menyedot perhatian dunia lantaran menjadi ajang berkumpul para pemimpin top global. Lebih dari 2.000 jurnalis seluruh dunia dari 400-an media telah mengkonfirmasi hadir langsung ke Nusa Dua, Bali.

Berdasarkan informasi yang dihimpun redaksi, terdapat 19 pemimpin negara yang telah diundang untuk ikut secara langsung KTT G20 di Pulau Dewata. Jumlah ini masih ditambah dengan kehadiran berbagai delegasi dan pimpinan lembaga dunia. Berikut VOI rangkumkan untuk pembaca.

1. Presiden Amerika Serikat Joe Biden

Kehadiran Presiden Joe Biden menjadi salah satu magnet perhatian dalam KTT G20. Pasalnya, bos negara adidaya itu bisa menjadi barometer tersendiri bagi kesuksesan penyelenggaraan Group of 20 yang tahun ini diketuai oleh Indonesia.

Sebagai negara dengan perekonomian terbesar global, keikutsertaan AS tentu saja membuka peluang diplomasi bagi seluruh pihak. Pemerintah Jokowi sendiri diyakini tidak akan melewatkan kesempatan ini untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Biden.

2. Presiden China Xi Jinping

Negara Asia Timur ini merupakan primadona baru ekonomi dunia. Melalui kemampuan industri manufaktur dalam negeri, China mampu menjelma sebagai bagian dari negara maju.

Kemampuan China dalam membangun perekonomian nampak jelas dalam berbagai proyek infrastruktur yang dilakukan. Malah, beberapa proyek penting nan strategis RI tidak jarang digarap oleh Negeri Panda tersebut.

3. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak

Meski baru memimpin pemerintahan Inggris, Perdana Menteri (PM) Rishi Sunak sudah menyatakan komitmen keikutsertaannya dalam KTT G20. Bisa dibilang ini merupakan panggung akbar perdana bagi PM Sunak dalam bergaul dengan berbagai pemimpin besar dunia

Sejumlah posisi sentral yang dimiliki oleh negara Pangeran Charles itu tentu saja menjadi bargaining tersendiri untuk merengkuh kesuksesan diplomasi dengan banyak bangsa. Secara umum, inggris cukup kuat dalam hal kekuatan industri keuangan global.

4. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau

Konfirmasi kehadiran PM Trudeau secara resmi dilansir langsung oleh laman Pemerintah Kanada. Disebutkan bahwa dia akan menjadi memimpin langsung delegasi Kanada dalam mencapai agenda-agenda prioritas kenegaraan di KTT G20.

5. Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol

Panitia Nasional Presidensi G20 Indonesia telah mendapat konfirmasi langsung jika Presiden Yoon Suk Yeol bakal ambil bagian dalam pertemuan puncak di Bali tengah bulan ini.

Dari informasi yang beredar, pemimpin Korsel itu bakal memanfaatkan ajang KTT G20 sebagai momentum untuk melobi Amerika Serikat terkait dengan kebijakan luar negeri dan keamanan nasional.

6. Perdana Menteri Australia Anthony Albanese

Tetanggar RI di selatan ini juga mengutus PM Anthony Albanese sebagai pemimpin delegasi Australia dalam KTT G20. Kehadiran “Aussie” tentu saja menjadi simbol penting penguatan hubungan dengan Indonesia lantaran kedua negara telah terlibat kerja sama penting selama ini.

Disebutkan bahwa PM Anthony bakal melanjutkan agenda kenegaraan di ASEAN usai mengikuti KTT G20 di Bali.

7. Raja Salman dari Arab Saudi

Penguasa utama jazirah Arab yakni Raja Salman terkonfirmasi hadir langsung di pertemuan puncak G20 pekan depan. Kepastian itu disampaikan oleh Menteri Perdagangan Arab Saudi dalam kunjungan ke Indonesia pada September lalu.

Sebagai informasi, Arab Saudi merupakan mitra erat RI dalam bidang perekonomian. Kedua negara juga telah menjalin hubungan diplomatik selama puluhan tahun. Presiden Jokowi diperkirakan bakal menyambut langsung Raja Salman dalam berbagai pertemuan guna memastikan hubungan RI-Arab Saudi dapat terjaga dengan baik.

8. Perdana Menteri India Narendra Modi

PM Modi sudah pasti bakal hadir langsung ke Bali dalam pertemuan puncak KTT G20. Hal ini tentu saja berkaitan dengan agenda penyerahan kepemimpinan G20 dari Indonesia ke India. Negara di Asia Selatan itu rencananya akan menjadi Presiden Group of 20 untuk periode 2023 mendatang.

Dari sisi ekonomi, India merupakan salah satu pemain besar industri manufaktur dunia. Sejumlah pabrikan top global tercatat memiliki basis produksi di India. Selain itu, India juga cukup kuat di sektor pengembangan teknologi informasi.

9. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

Turki adalah salah satu pemain penting ekonomi dunia. Meski negara ini tengah menghadapi gejolak inflasi yang luar biasa tinggi, Turki tetap menawarkan daya tarik tersendiri bagi setiap negara yang menjalin kerja sama perdagangan.

Presiden Erdogan dijadwalkan hadir langsung di Bali dalam rangka memimpin delegasi negaranya di KTT G20.

10. Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa

Meski secara geografis Afrika Selatan cukup jauh dari Indonesia, namun kedua negara sudah terlibat hubungan diplomatik dan ekonomi yang kuat. Atas dasar itu, Presiden Cyril menyatakan kesediaannya untuk terbang langsung ke Bali dalam mengikuti agenda KTT G20.

11. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida

Jepang menyatakan bahwa PM Fumio dijadwalkan ambil bagian dalam agenda puncak G20 pekan depan. Informasi itu dilansir oleh media lokal Kyodo News yang melaporkan bahwa PM akan melanjutkan kegiatan ke KTT Asean setelah merampungkan acara di Bali.

12. Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni

Italia mengkonfirmasi PM Giorgia hadir langsung ke Bali untuk mengikuti KTT G20. Hal itu dipastikan lewat pernyataan Menlu Retno Marsudi pada akhir Oktober lalu.

13. Kanselir Jerman Olaf Scholz

Negara Eropa Barat ini menyatakan bahwa pemimpin mereka Kanselir Olaf Scholz siap mengikuti rangkaian agenda KTT G20 di Bali. Jerman merupakan pemain penting ekonomi dunia berkat kemapanan industri manufaktur dalam negeri

Adapun, sejumlah kepala negara/pemerintahan yang belum diketahui akan hadir langsung adalah Brasil, Meksiko, Argentina, Prancis, Uni Eropa. Sementara itu, konfirmasi ketidakhadiran Presiden Rusia Vladimir Putin telah disampaikan kepada RI dan akan diwakili oleh Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.