Inflasi Terbang Terlalu Tinggi, BI Pilih Kembali Naikan Suku Bunga 50 Bps jadi 4,75 Persen
Gubernur BI Perry Warjiyo (Foto: Tangkap layar Youtube BI)

Bagikan:

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikan suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75 persen. Sikap agresif ini masih bertahan setelah sebelumnya bank sentral juga mengerek BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) 50 bps pada bulan lalu.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan kenaikan yang sama juga berlaku bagi suku bunga deposit facility menjadi 4 persen dan suku bunga lending facility menjadi 5,50 persen.

“Keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini terlalu tinggi (overshooting),” ujarnya dalam konferensi pers hari ini, Kamis, 20 Oktober.

Menurut Perry, strategi yang ditempuh merupakan langkah awal untuk mempercepat upaya melandaikan inflasi dari target sebelumnya.

“Bank Indonesia ingin memastikan inflasi inti ke depan kembali ke dalam sasaran 3 persen plus minus 1 persen lebih awal yaitu ke paruh pertama 2023,” tuturnya.

Untuk diketahui, otoritas moneter pada bulan lalu membidik target inflasi rendah mulai terjadi pada kuartal III 2023 atau di paruh kedua tahun depan.

Lebih lanjut, Perry menjelaskan jika BI rate yang naik akan memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan nilai fundamental akibat semakin kuatnya mata uang dolar AS.

“(Upaya ini juga mengantisipasi) Tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah peningkatan permintaan ekonomi domestik yang tetap kuat,” tegas dia.

VOI mencatat, Bank Indonesia pada tahun ini telah menaikan suku bunga sebanyak tiga kali dalam tiga bulan berturut-turut, yakni Agustus sebesar 25 bps, September 50 bps, dan terakhir bulan ini sebesar 50 bps.

Adapun, level inflasi (berdasarkan indeks harga konsumen/IHK) terakhir menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) adalah sebesar 5,95 persen year on year (yoy) di September 2022. Angka tersebut merupakan rekor tertinggi tahun ini setelah mengalami tren peningkatan sejak Februari 2022.