Bagikan:

JAKARTA - Konsensus analis memproyeksikan kinerja pendapatan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) akan terus bertumbuh pada tahun 2022. Hal itu mengingat terjadi tren positif pada tahun 2021.

Menurut konsensus analis di Bloomberg, pengembang properti milik konglomerat Mochtar Riady ini diperkirakan akan membukukan peningkatan pendapatan menjadi Rp15,48 triliun pada tahun 2022.

"Pendapatan LPKR pada tahun 2022 yang sebesar Rp15,48 triliun naik dari proyeksi pendapatan pada tahun 2021 yang sebesar Rp14,59 triliun dan realisasi pada tahun 2020 senilai Rp11,96 triliun," papar konsensus analis Bloomberg, dikutip Sabtu 11 Desember.

Analis Ciptadana Sekuritas Yasmin Soulisa juga memprediksi LPKR mampu menumbuhkan pendapatan menjadi Rp17,1 triliun pada tahun 2022, dengan perolehan laba bersih Rp233 miliar.

"Pendapatan LPKR turut ditopang penjualan apartemen dan rumah tapak yang sudah dibangun. Dapat diperkirakan bahwa LPKR memiliki persediaan properti Rp1,2 triliun," ujarnya.

Kinerja LPKR juga ditandai dengan naiknya pendapatan sepanjang 9 bulan pertama tahun 2021. Pendapatan LPKR naik 44 persen (year on year/yoy) menjadi Rp10,9 triliun dan EBITDA naik sebesar 84 persen menjadi Rp2,9 triliun, seiring dengan pertumbuhan bisnis pengembangan properti dan layanan kesehatan.

Per September tahun 2021, pendapatan properti LPKR naik 26 persen yoy menjadi Rp3 triliun, kesehatan naik 47 persen yoy menjadi Rp5,9 triliun, dan properti sewa naik 72,7 persen yoy menjadi Rp2,07 triliun.

CEO LPKR John Riady mengatakan, bisnis properti semakin membaik seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dan penurunan kasus COVID-19.

"Hal ini didukung juga oleh sejumlah insentif dari pemerintah, suku bunga rendah, dan tingginya permintaan di segmen milenial. Industri properti memiliki prospek cerah untuk pertumbuhan berkesinambungan," tutur cucu Mochtar Riady ini.