Hero Masih Hancur-hancuran setelah Tutup Giant, Rugi Mereka Tercatat Rp747,43 Miliar di Kuartal III 2021
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Rugi PT Hero Supermarket Tbk (HERO) naik di kuartal III-2021. Emiten peritel tersebut mencatatkan rugi sebesar Rp747,43 miliar atau lebih tinggi 120,18 persen dibanding 30 September 2020 sebesar Rp339,46 miliar.

Dalam laporan keuangan HERO yang dipublikasikan di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Minggu 31 Oktober, perusahaan mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp4,44 triliun atau turun 35,19 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp6,86 triliun dengan rugi per saham dasar Rp179.

Adapun pendapatan Perseroan terdiri atas pendapatan eceran, pendapatan konsinyasi, pendapatan restoran, potongan rabat dan biaya konsinyasi. Pendapatan eceran tercatat Rp4,95 triliun atau lebih rendah dari sebelumnya Rp7,64 triliun, pendapatan konsinyasi tercatat Rp476,23 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp636,48 miliar, dan pendapatan restoran tercatat Rp63,44 miliar.

Sementara itu, potongan rabat dan biaya konsinyasi tercatat Rp752,06 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp978,53 miliar, dan biaya konsinyasi tercatat Rp298,74 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp439,36 miliar.

Presiden Direktur Hero Supermarket, Patrik Lindvall mengatakan, Perseroan membukukan rugi bersih sebesar Rp747 miliar pada kuartal ketiga tahun 2021, dengan biaya non-recurring sebesar Rp456 miliar yang timbul akibat restrukturisasi bisnis Giant.

Selain itu, penjualan like-for-like IKEA dipengaruhi oleh pembatasan operasional perdagangan yang diberlakukan oleh Pemerintah pada kuartal ketiga. Namun, jumlah kunjungan pelanggan meningkat pada bulan September dibandingkan dengan bulan Juli dan Agustus.

Kontribusi e-commerce pada kuartal ini terus meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya.

"Profitabilitas telah dipengaruhi oleh biaya pra-pembukaan terkait dengan pembukaan gerai baru dan penurunan pendapatan penjualan," ujar Patrik.