Bagikan:

JAKARTA - Manajemen PT Hero Supermarket Tbk (HERO) menyatakan semua gerai Giant akan ditutup per akhir Juli 2021 mendatang. Perseroan akan lebih fokus menggarap gerai yang dinilai lebih 'menghasilkan', yakni IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket.

Kabar penutupan semua gerai Giant pun menjadi perbincangan di media sosial baik Twitter, TikTok, dan Instagram serta Facebook. Di TikTok beredar video unggahan salah seorang karyawan Giant bernama akun @shinta84.66, pada Selasa 25 Mei kemarin.

"Akhirnya semua berakhir...RAKSASA tumbang #giantclosing #giant #tutuptoko #closingstore," tulis @shinta84.66 dalam keterangan video, dikutip VOI, Rabu 26 Mei.

Sebelumnya, Direktur HERO Hardianus Wahyu Trikusumo, mengatakan alasan perusahaan adalah sebagai respons cepat serta tepat dari perusahaan yang diperlukan untuk beradaptasi terhadap perubahan dinamika pasar, terlebih terkait beralihnya konsumen Indonesia dari format hypermarket dalam beberapa tahun terakhir, sebuah fenomena yang juga terjadi di pasar global.

"Rencana ini diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan," katanya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa 25 Mei.

Adapun hingga kuartal I 2021, HERO masih mencatatkan kerugian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,64 miliar, lebih rendah dari kerugian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp43,55 miliar.

Kerugian ini dapat ditekan mengingat perseroan berhasil menurunkan beban usaha menjadi Rp514,89 miliar dari sebelumnya Rp774,48 miliar. Sedangkan, dari sisi pendapatan masih terkoreksi 32 persen menjadi Rp1,76 triliun dari tahun sebelumnya Rp2,60 triliun.

Pembatasan sosial yang ketat, larangan perjalanan domestik dan khususnya, penutupan atau pemberlakuan pembatasan-pembatasan yang ketat di pusat perbelanjaan/mal telah mengubah pola belanja pelanggan secara substansial dan mengurangi jumlah kunjungan pelanggan.