Bagikan:

JAKARTA - Presiden Terpilih Prabowo Subianto punya cita-cita besar untuk membangun tanggul laut raksasa atau Giant sea wall.

Dalam rencana besarnya, infrastruktur ini akan membentang dari Jakarta sampai Gresik, Jawa Timur.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya dulu telah merealisasikan proyek serupa yakni tanggul raksasa di pesisir Jakarta atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).

Basuki menjelaskan, giant sea wall NCICD memiliki prioritas membangun Jakarta Utara terlebih dahulu, termasuk dengan memperbaiki sistem sanitasi masyarakat.

PUPR juga telah memiliki desain dan data untuk pembangunan giant sea wall.

Berkaca pada hal tersebut, Basuki menyatakan kesiapannya untuk membantu realisasi giant sea wall di pemerintahan berikutnya melalui data tersebut.

"Kalau dengan pemerintahan baru (mau membangun hingga Gresik), kan beliau harus memutuskan. Tapi, kami sudah siap dengan datanya, pembagian kedalaman lautnya sudah kami penuhi," ujar Basuki yang ditulis Selasa, 10 September.

Proyek NCICD sendiri hingga saat ini belum terealisasi sepenuhnya.

Padahal, proyek ini diproyeksikan mampu membantu mengendalikan banjir rob. Proyek ini didesain dengan menggandeng sejumlah pihak asing, dengan estimasi biaya senilai Rp90 triliun.

"Kami desainnya sudah dengan Korea dan Belanda. Giant sea wall kami dari Bekasi sampai Tangerang, kira-kira (anggaran pembangunan) Rp90 triliun," katanya.

Selain pembangunan tanggul laut raksasa, Basuki menilai, perlu juga diiringi dengan proyek-proyek sanitasi dalam rangka mengatasi banjir rob di pesisir Pulau Jawa.

Menurut dia, sistem sanitasi di sebagian wilayah pantai utara (Pantura) Jawa langsung disalurkan ke sungai. Sehingga, limbah bisa langsung mengalir ke wilayah pantai dan tertahan giant sea wall.

"Kalau sungai-sungai kecil tertahan dengan ini (giant sea wall), kalau sanitasi nggak bagus (Pantura) jadi septic tank," tutur Basuki.

"Jadi, giant sea wall kalau menurut konsep NCICD itu adalah environment program mediation untuk mengatasi penurunan tanah di Jakarta melalui pengadaan air dari (Bendungan) Jatiluhur dan Karian. Lalu, menyetop pemanfaatan air tanah, memperbaiki sanitasi, lalu bikin giant sea wall," imbuhnya.