Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan pengembang properti milik konglomerat Mochtar Riady, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), membukukan pendapatan Rp3,34 triliun pada kuartal I 2022. Raihan positif perusahaan, seiring dengan pemulihan lini bisnis real estat, kesehatan, dan lifestyle.

CEO Lippo Karawaci John Riady mengatakan, total pendapatan LPKR mencapai Rp3,34 triliun dan EBITDA sebesar Rp608 miliar didukung oleh kinerja dari pilar real estate, healthcare, dan lifestyle.

"Indonesia sedang dalam masa pemulihan dan kegiatan sudah berangsur-angsur normal kembali, kami yakin kondisi makro juga akan mendukung pertumbuhan bisnis kami di tahun 2022," ujar cucu Mochtar Riady ini dalam keterangan resmi, dikutip Jumat 13 Mei.

Pilar real estate membukukan pra penjualan sebesar Rp1,21 triliun atau sebanyak 1.635 unit hunian pada kuartal I2022, mencapai 23 persen dari target setahun penuh 2022 sebesar Rp5,2 triliun. Pilar real estat juga membukukan peningkatan Ebitda dari Rp132 miliar menjadi Rp153 miliar seiring meningkatnya serah terima unit rumah tapak yang memiliki margin lebih tinggi.

"Bisnis properti menunjukkan tanda pemulihan yang terlihat dengan meningkatnya pra penjualan produk klaster Cendana Home Series dan Brava di Lippo Village Karawaci," imbuhnya.

Pada pilar healthcare, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) menunjukkan kinerja keuangan dan operasional yang kuat. Pertumbuhan bisnis non-COVID-19 Siloam Hospitals tetap tangguh meskipun terdapat dampak varian Omicron awal tahun ini. Siloam membukukan pendapatan Rp2,22 triliun dan Ebitda sebesar Rp392 miliar pada kuartal I 2022.

Posisi neto kas Siloam Hospitals juga tetap kuat yaitu sebesar Rp1,72 triliun. Seiring dengan menurunnya kasus COVID-19, sambung John, terjadi tren pemulihan pada pilar lifestyle dengan pendapatan mencapai Rp249 miliar di kuartal I 2022.

Jumlah pengunjung mal telah mengalami pemulihan dan mencapai level 56 persen dari sebelum masa pandemi. Tingkat okupansi hotel juga mengalami pemulihan dan mencapai level 67 persen, dari tahun 2021 hanya 39 persen imbas lockdown akibat varian COVID-19 Delta.