Bagikan:

JAKARTA - Pengembang properti milik konglomerat Mochtar Riady, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), berhasil mencatat peningkatan pendapatan sebesar 38 persen pada tahun 2021 menjadi Rp16,53 triliun dari sebelumnya Rp11,96 triliun pada 2020.

Peningkatan pendapatan tersebut antara lain berasal dari pengembangan real estat yang tumbuh 36 persen menjadi Rp4,41 triliun yang ditopang oleh proyek-proyek rumah tapak yang sudah selesai, seperti Waterfront Estates Cikarang dan Cendana Homes Lippo Village, serta serah terima unit apartemen di Holland Village Jakarta, Embarcadero Bintaro, Hillcrest dan Fairview Towers Lippo Village, dan Orange County Cikarang.

Selain itu, kinerja pra penjualan juga terus melampaui target. Angka pra penjualan pada tahun 2021 mencapai Rp4,96 triliun, meningkat 86 persen YoY (year on year) dan 18 persemdi atas target yang telah direvisi naik sebesar Rp4.2 triliun.

CEO LPKR John Riady menyatakan, pada tahun 2021 bisnis properti LPKR terus menguat didukung oleh peningkatan pra penjualan. Bisnis rumah sakit perseroan juga melaporkan hasil terbaik, serta adanya peningkatan di mal, hotel, dan bisnis LPKR lainnya pada akhir tahun 2021.

"Saat ini, kami berada di posisi yang baik untuk mengembangkan hasil 2021 dalam melangkah menuju tahun 2022," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Kamis 7 April.

Manajemen LPKR memperkirakan momentum penjualan ini akan tetap kuat di tahun 2022 dengan perkiraan kinerja pra penjualan mencapai Rp5,2 triliun atau tumbuh 5 persen YoY dari angka selama tahun 2021.

Pendapatan bisnis kesehatan dan layanan lainnya meningkat 40 persen selama tahun 2021 menjadi Rp12,09 triliun dari angka Rp8,63 triliun. Di samping itu, penurunan kasus COVID-19 di kuartal IV 2021 membawa dampak positif bagi mal, hotel, parkir, dan bisnis LPKR lainnya. LPKR juga membukukan peningkatan EBITDA tahun 2021 sebesar 93,5 persen menjadi Rp3,69 triliun dari Rp1,91 triliun di tahun 2020.