1,9 Juta Warga DKI Belum Vaksin, Wagub: Sudah Banyak Pilihan, Tak Ada Alasan Lagi Menunggu
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Foto: Diah Ayu Wardani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyoroti masih adanya 1,9 juta warga Ibu Kota berusia di atas 12 tahun yang tercatat belum menjalani vaksinasi COVID-19.

Riza meminta mereka untuk segera mengikuti program kekebalan imunitas dari pemerintah. Sebab, kata dia, sekarang pilihan vaksin di Jakarta sudah banyak.

"Sekarang ini sudah banyak pilihan vaksin, dari Sinovac sampai Pfizer. Jadi, tidak ada lagi alasan menunggu atau mencari jenis vaksin. Semuanya kami minta untuk mengikuti melaksanakan vaksin di sentra vaksin puskemas terdekat yang ada," kata Riza di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Oktober.

Selagi menunggu sisa masyarakat Jakarta untuk mengikuti vaksinasi, Riza mengaku Pemprov DKI masih melakukan penyisiran pendataan penduduk yang masih tinggal di Jakarta dengan data yang dimiliki Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).

Sebab, lanjut dia, sebagian dari data warga yang tercatat memiliki KTP DKI ternyata sudah pindah ke daerah lain. Mereka belum mengubah data kependudukannya.

"Memang dari data yang ada, banyak hal disebabkan KTP Jakarta tapi tinggal di daerah. Disdukcapil melakukan penyisiran pendataan, Satgas juga, RT-RW juga menyisir, bahwa seluruh masyarakat divaksin," tuturnya,

Lebih lanjut, ia menyampaikan saat ini sudah ada 10.682.722 warga ikut vaksinasi COVID-19 dosis pertama di Jakarta dan 8.020.262 warga vaksinasi dosis kedua.

Lalu, kasus aktif COVID-19 di Jakarta sebanyak 1.331 kasus dengan persentase kasus positif atau positivity rate sepekan terakhir 0,8 persen. Tingkat kesembuhan COVID-19 di Jakarta sebesar 98,3 persen dan tingkat kematian 1,6 persen.

Atas perkembangan pandemi yang sudah membaik ini, Riza meminta masyarakat untuk tetap melaksankan protokol kesehatan dengan ketat.

"Apalagi kita memasuki musim hujan, berpotensi penyebaran COVID-19 bisa lebih cepat. Jadi kami meminta masyarakat berhati-hati, jangan sampai kita mendapatkan gelombang ketiga sebagaimaan terjadi di beberapa negara," pungkasnya.