Bagikan:

JAKARTA - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono mulai menyadari bahwa usaha melobi anggota fraksi lain untuk ikut dalam usulan hak interpelasi Formula E tidak membuahkan hasil.

Gembong mengaku, bagaimanapun PDIP melobi rekan anggota dewan dari partai lain, jika pimpinan fraksi mereka di DPRD tak mengizinkan, lobi mereka tetap sia-sia.

"Ya, sudah lah. Saya pikir percuma juga kita lobi, pada ujungnya kan keputusan partai masing-masing. Apakah dia (anggota DPRD yang dilobi) akan berubah haluan atau tidak, kita serahkan ke pimpinan partai masing-masing," kata Gembong saat dihubungi, Rabu, 13 Oktober.

Dengan demikian, PDIP tak lagi berusaha merayu anggota fraksi lain untuk gabung mengusulkan hak interpelasi. Meskipun, ia mengklaim bahwa banyak masyarakat yang mendukung langkah PDIP tersebut.

Ya begitu, pada akhirnya yang dilobi harus manut sama pimpinan fraksinya. Walaupun, masyarakat yang diwakili mereka menghendaki penundaan Formula E di saat kondisi pandemi," ungkap Gembong.

Meski begitu, Gembong menegaskan partainya akan tetap menjalankan upaya perwujudan interpelasi Formula E kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Lagipula, jika fraksi lain seperti Gerindra, PKS, PAN, Demokrat, Nasdem, PAN, PPP-PKB ingin tegas menyatakan penolakan interpelasi, Gembong meminta hal itu diungkapkan dalam rapat paripuna penentuan interpelasi.

"Interpelasi belum berakhir. Untuk mengakhiri interpelasi itu di paripuna, bukan di warung kopi. Silakan penolakan disampaikan di paripuna dengan segala argumen yang mereka miliki," jelas dia.

Beberapa waktu lalu, sesaat setelah PDIP dan PSI mengajukan usulan interpelasi kepada Ketua DPRD DKI, kedua partai ini bergerilya melakukan lobi kepada anggota fraksi lain untuk bergabung dalam rapat paripurna.

Lobi-lobi tersebut terus dilakukan. Bahkan, pada pertengahan September lalu, Gembong mengaku PDIP mendapat respons positif dari anggota fraksi lain yang tak disebutkan namanya.

Sampai akhirnya, rapat paripuna penentuan interpelasi digelar pada 28 September 2021. Ternyata, hanya ada 32 Anggota DPRD yang hadir, yakni 25 Anggota Fraksi PDIP dan 7 Anggota Fraksi PSI.

Sayangnya, lobi tersebut tak membuahkan hasil, sehingga rapat paripuna tak mencapai kuorum kehadiran 50 persen + 1 orang anggota. Rapat paripuna pun akhirnya ditunda dan akan dijadwalkan kembali dalam rapat Badan Musyawarah (Bamus).