Bagikan:

JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta dikritik menyusul tidak disebutkannya lokasi baru ajang Formula E. Ajang mobil balap bertenaga listrik ini sebelumnya akan digelar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

Salah satu kritik datang dari cuitan mantan politisi Demokrat, Ferdinand Hutahaean lewat akun Twitter-nya, @FerdinandHaean3 yang diunggah pada Senin, 11 Oktober. Ferdinand heran kenapa jajaran pemerintahan Anies Baswedan tidak mengumumkan pada publik.

"Beda antara kebohongan dan kejujuran. Kebohongan berkata, tempatnya dirahasiakan sementara itu Kejujuran berkata tempatnya atau lokasinya memang belum ada," cuit Ferdinand.

Menurut Ferdinand, bukan kali pertama Anies tidak terbuka pada publik soal ajang Formula E ini. Sebelumhya, Anies juga dikritik karena tidak berani menghadapi interpelasi Formula E oleh 2 fraksi di DPRD DKI, PDI Perjuangan dan PSI.

"Transparansi bagi Anies mungkin artinya adalah: “Tertutup soal anggaran, tak berani menjelaskan anggaran secara terbuka, rajin2 kelebihan bayar, diam ketika ditanya wartawan dan tak berani hadapi Interpelasi.” Sy sebut namanya transparansi kecebur got..!!," Ferdinand.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat dikonfirmasi meminta masyarakat menunggu pengumuman dari BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) terkait kepastian lokasi gelaran ajang balap mobil listrik tersebut.

"Venue-nya tunggu saja waktunya. Pokoknya nanti diumumkan oleh pihak Jakpro," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis, 30 September.

Riza menyebut ada 5 lokasi alternatif diselenggarakannya Formula E yang disiapkan pihak PT Jakarta Propertindo (Jakpro) hingga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). Tetapi, Riza tidak mau merincinya, meski sempat terlontar dua di antaranya, yakni di Senayan dan pulau hasil reklamasi (Pantai Kita Maju Bersama).

"Nanti kita tunggu ya, sedang dikoordinasikan dari pihak Formula E nanti yang akan datang, untuk memastikan mana yang terbaik dari pilihan-pilihan alternatif yang ada," kata Riza.