Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi salah satu pembicara dalam forum internasional Climate Heroes oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta.

Dalam forum yang digelar secara daring pada Kamis, 30 September malam ini, Anies menyebut bahwa Jakarta akan menjadi tuan rumah Urban20 pada tahun 2022 yang akan membahas isu potensial di era setelah pandemi COVID-19.

“Kota memiliki ritme kehidupan yang dinamis, selalu berubah, dan berkembang. Dalam pengukuhan Jakarta sebagai tuan rumah Urban20 (U20) berikutnya, saya menyoroti 6 fenomena kota pascapandemi yang harus diwaspadai, " kata Anies.

Ia menjelaskan 6 fenomena tersebut antara lain perumahan produktif (terjangkau), masa depan industri properti, mobilitas berkelanjutan dan aksesibilitas inklusif terhadap mobilitas, kelangkaan pekerjaan dan masa depan pekerjaan, keterbatasan interaksi sosial, dan perhatian untuk peningkatan jumlah anak yatim akibat kematian orang tuanya karena COVID-19.

"Ini harus kita perhatikan dan kita usahakan solusinya,” ucap Anies.

Dalam forum tersebut, Anies juga menjelaskan soal fenomena urbanisasi besar yang membuat sebagian besar penduduk akan tinggal di kota.

“Sebagian besar penduduk dunia tinggal di kota. Dalam pengertian ini, banyak kehidupan bergantung pada kota. Diproyeksikan bahwa setidaknya 60,4 persen populasi dunia akan tinggal di kota pada tahun 2030 dan 68 persen pada tahun 2050 dan nantinya peran kota penting bagi peradaban kita,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Anies juga menyoroti perubahan iklim kota yang memiliki dampak besar di dalam aspek kehidupan populasi di dalamnya. Untuk itu, kota bertanggung jawab untuk mengurangi emisi karbon yang menjadi penyebab terjadinya perubahan iklim di dunia, sehingga bumi nantinya dapat secara layak ditinggali oleh generasi selanjutnya.

“Peran sistem perkotaan dan pemimpin kota menjadi sangat penting, terutama ketika kota ditantang oleh tantangan besar seperti pandemi COVID-19 dan perubahan iklim. Maka dari itu  komunitas internasional juga memberikan perhatian yang signifikan pada kota-kota," ucap Anies.

"Dalam kesepakatan global, seperti Perjanjian Paris dan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030, pemerintah kota diakui sebagai sekutu penting dalam mendorong masa depan yang lebih hijau, tangguh, dan berkelanjutan. Kota juga bertanggung jawab untuk mengurangi emisi karbon global dengan melakukan tindakan di tingkat lokal,” lanjutnya.