Di Forum Internasional Anies Pamer Capaian Penghargaan, Sebut Jakarta Sukses Tekan Emisi 26 Persen
Tangkap layar Zero Carbon City International Forum (Diah Ayu/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi salah satu pembicara dalam Zero Carbon City International Forum, yang diselenggarakan oleh Institute For Global Environmental Strategies (IGES) secara daring.

Dalam forum internasional yang juga dihadiri Wali Kota Yokohama, Jepang, serta perwakilan berbagai kota di dunia tersebut, Anies memamerkan sejumlah penghargaan yang ia raih beberapa waktu lalu.

Dalam sambutannya, Anies menjelaskan saat ini Jakarta tengah berusaha mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 50 persen pada tahun 2030, hingga mencapai nol emisi pada tahun 2050.

“Jakarta tengah bekerja menunaikan komitmennya untuk menjadi kota berketahanan, dan kini kami telah menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen. Ini akan terus kami kerjakan hingga target tersebut terpenuhi, bahkan terlampaui,” kata Anies dalam forum tersebut, Rabu, 17 Maret.

Anies membeberkan upaya mengurangi gas emisi yang dilakukan. Ia membentuk gugus tugas iklim pada tahun 2020, yang terdiri dari berbagai pemangku kepentingan antara lain lembaga publik, entitas swasta, lembaga swadaya masyarakat, dan universitas.

Selain itu, Anies juga mengembangkan zona rendah emisi atau dengan mentransformasi sektor transportasi umum. Sehingga, Anies akhirnya mendapat penghargaan trasportasi berkelanjutan.

“Kami telah mengubah paradigma pembangunan kota berorientasi mobil menjadi pembangunan berorientasi transit dengan melakukan integrasi sistem transportasi umum massal, hingga akhirnya kami mendapatkan penghargaan Sustainable Transport Award 2020,” tutur dia.

Anies mengaku, usaha untuk mengurangi emisi gas rumah kaca terbantu dengan adanya pandemi COVID-19. Meski memberikan dampak buruk di sektor kesehatan, pandemi ternyata membuat Jakarta keluar dari 10 besar kota termacet di dunia.

"Keluarnya Jakarta sebagai 10 besar kota termacet di dunia versi TomTom Traffic Index, sehingga secara langsung membuat peningkatan kualitas udara di Jakarta," ujarnya.