JAKARTA - Anggota Komisi B DPRD DKI dari Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak menyebut Pemprov DKI tak bisa menyamakan penyelenggaraan Formula E dengan ajang balap MotoGP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat.
Gilbert menyebut, skema balapan antara Formula E dengan MotoGP sangat berbeda. Formula E merombak jalanan untuk balapan sementara, sementara MotoGP menggunakan sirkuit yang diinvestasi.
"Formula E adalah merubah jalan public menjadi jalan untuk balapan, jadi sangat berbeda dengan jalan permanen balapan (racing) di Mandalika yang hanya untuk investasi yang akhirnya disewa oleh MotoGP," kata Gilbert dalam keterangannya, Kamis, 30 September.
"Jalanan untuk Formula E dibuat untuk digunakan asing, dan kita menyewa mereka agar balapan di Jakarta dengan menyerahkan commitment fee, membangun stadion, dan lain-lain," lanjut dia.
Gilbert pun meragukan keterangan anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyebut Formula E akan mendapat keuntungan.
BACA JUGA:
Sebab, kajian awal pada studi kelayakan Formula E yang disusun oleh Jakpro saja sudah salah perhitungan, sehingga harus direvisi sesuai rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Pendapat menguntungkan dalam informasi ini terlalu cetek, karena hasil FS baru yang dianjurkan BPK belum keluar, ini pendapat tanpa menggunakan akal sehat," ungkap Gilbert.
Lalu, kata Gilbert, dengan memasukkan pertimbangan pandemi COVID-19, penyelenggaraan Formula E justru menjadi lebih merugikan karena kondisi perekonomian masih lemah.
"Turis sendiri tidak akan dating dalam suasana pandemic saat ini, dan Formula E juga tidak terkenal sehingga orang datang. Iklan mengenai Formula E Jakarta sendiri di dunia internasional belum ada, dari mana dasar perhitungan turis akan datang?" cecarnya.
Diketahui sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menyamakan gelaran Formula E di Jakarta bulan Juni 2022 seperti penyelenggaraan MotoGP di Mandalika pada Maret 2022 mendatang.
Dikutip dalam dokumen resminya, jajaran anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menyebut Formula E menguntungkan Indonesia di mata dunia, mulai dari sektor pariwisata, investasi, hingga perdagangan.
"Sama dengan MotoGP Mandalika Maret 2022, Formula E Juni 2022 merupakan investasi jangka menengah dan panjang, untuk mendongkrak citra Indonesia dan membuka peluang ekonomi yang lebih luas di masa mendatang, termasuk untuk bidang pariwisata, investasi, dan perdagangan dunia," tulis keterangan Pemprov DKI pada Rabu, 29 September.
Pemprov DKI membantah anggapan bahwa Formula E tak membantu memulihkan ekonomi saat pandemi COVID-19. Mereka mengklaim, Formula E akan memberikan dampak finansial, dampak ekonomi, dan dampak reputasional.
"Dampak ekonomi adalah multiplier efek yang ditimbulkan. Dampak reputasional memberi pesan bahwa Indonesia back to business. Dampak finansial merupakan keuntinga yang didapat olah (BUMD) Jakpro," sebut Pemprov DKI.