Tepis Keraguan PDIP-PSI soal Waktu Mepet Pembangunan Sirkuit Formula E, Wagub DKI: Kita Bangun Jalan, Bukan Gedung
Wagub DKI Jakarta Riza Patria/DOK VOI - Diah Ayu

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menepis ungkapan pesimis Fraksi PDIP dan PSI DPRD DKI terkait pembangunan sirkuit Formula E hanya dalam waktu tiga bulan.

Menurut Riza, pembangunan lintasan balap mobil listrik ini bisa terkejar meski dikerjakan pada periode Februari hingga April 2022. Berbeda dengan pembangunan gedung yang memang membutuhkan waktu lama.

"Soal waktu yang mepet, insyaallah, kalau mau membangun jalan itu, mohon maaf bukan bermaksud untuk menggampangkan, itu bisa cepat dikerjakan. Beda kalau kita bangun gedung. Ini kita membangun jalan," kata Riza saat ditemui di Jakarta Pusat, Jumat, 28 Januari.

Politikus Partai Gerindra ini juga menanggapi soal dilakukannya lelang ulang tender pembangunan lintasan Formula E yang berada di kawasan Ancol.

Menurut dia, lelang ulang dilakukan bukan karena gagal tender. Meskipun, dalam situs e-Procurement Jakpro, lelang tender yang sebelumnya telah dibuka tertulis pernyataan "gagal".

"Formula E sekali lagi bukan gagal tender. Ada yang perlu direvisi karena kita ingin semuanya prosesnya berlangsung baik, transparan, terbuka. Secara teknis, ini kegiatan internasional, banyak syarat-syarat yang harus dipenuhi," ucap dia.

Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi dari Fraksi PDIP pesimis Formula E bisa digelar saat waktu pelaksanaan tinggal empat bulan, sponsor belum masuk, tender belum diputuskan, dan sirkuit belum dibangun.

Sebagai Ketua Dewan Penasihat Sirkuit Mandalika untuk MotoGP, Prasetyo memandang pembangunan sirkuit dari bulan Februari hingga April seperti target BUMD PT Jakarta Propertindo tak rasional.

"Saya ini Advisor Consultan Mandalika, saya tahu. Buat trek balap bukan kayak buat lintasan tamiya. Nggak rasional dengan 3 bulan dibangun. Rasionalnya 2 tahun bos. Harus yang matang," ungkap Prasetyo.

Sementara, Ketua DPW PSI DKI Jakarta Michael Victor Sianipar menyayangkan sikap Pemprov DKI yang tertutup soal kabar gagalnya lelang tender Formula E.

"Soal gagal lelang, Pihak Gubernur Anies dan Jakpro tidak berani bicara secara terbuka apa sebabnya. Semua lempar-lemparan. Ini kan bikin publik makin bingung, kami saja yang tiap hari mengawasi bingung. Balapan lepas tangan bahaya. Artinya, banyak yang tidak clear," ungkap Michael.