JAKARTA - Anggota DPRD DKI dari Fraksi PSI, Viani Limardi tak menghadiri rapat paripurna interpelasi Formula E di Gedung DPRD DKI.
Viani merupakan satu-satunya anggota DPRD pengusul interpelasi yang tak hadir. Sehingga, hanya 32 dari 33 anggota Fraksi PSI dan PDIP yang mengusulkan interpelasi yang hadir dalam rapat paripurna tersebut.
Ketidakhadiran Viani bertepatan dengan masalah dirinya dipecat sebagai kader PSI oleh DPP-nya. Menanggapi hal itu, Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Idris Ahmad menyebut pihaknya akan memberi klarifikasi pada waktu mendatang.
"Nanti akan ada sesi khususnya untuk menjawab soal itu (pemecatan Viani)," kata Idris di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 28 September.
BACA JUGA:
Saat ini, kata Idris, PSI masih fokus menghadapi jalannya usulan hak interpelasi Formula E.
"Kami dari partai dan fraksi PSI, kami akan tetap fokus ke Formula E. Nanti, kalau sudah waktunya, kami akan menjawabnya," ucap dia.
Sebagai informasi, kabar pemecatan Viani dari PSI dibenarkan oleh Juru Bicara DPP PSI Ariyo Bimo. "Betul (Viani diberhentikan)," kata Ariyo saat dikonfirmasi.
Pemecatan ini tertuang dalam surat keputusan yang ditandatangani oleh Ketua Umum PSI Grace Natalie dan Sekjen PSI Raja Juli Antoni.
Diketahui, dalam surat pemecatan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI, disebutkan bahwa Viani sering melakukan penggelembungan dana reses hingga Rp302 juta untuk 16 titik reses.
Namun, Viani membantah soal tudingan penggelembungan dana reses tersebut. Ia mengklarifikasi, dirinya sudah menyelesaikan 16 reses dan mengembalikan dana reses sekitar Rp70 juta ke Sekretariat DPRD DKI.
"Tidak hanya pada Maret 2021 saja, hampir di setiap kali masa reses, saya mengembalikan sisa anggaran reses yang tidak terpakai. Silakan dicek ke DPRD dan BPK. Lalu di mana penggelembungannya?" cecarnya.