JAKARTA - Dari hasil pemeriksaan Polsek Duren Sawit, dua orang pria berinisial M dan A yang disekap dan dianiaya di sebuah rumah kawasan Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, diduga terlibat investasi tak berjalan.
Paur Min Ops Unit Reskrim Polsek Duren Sawit Ipda Tatan mengatakan, M awalnya memiliki bisnis pengolahan biji plastik. Namun, dalam setahun belakangan, M hilang kontak dengan para investor.
"Sedangkan uang yang mereka (para investor) siapkan sudah banyak," kata Tatan saat dihubungi wartawan, Selasa 21 September.
Saat ini, polisi akan mengembangkan kasus tersebut dan telah mengantongi alamat bisnis M.
"Bukan investasi bodong, notanya ada, cuma nggak jalan (bisnisnya). Sama korban (pelaku penyekapan dan penganiayaan) dicek, lokasinya ada di dua tempat," ujarnya.
Meski begitu, Tatan belum bisa memberikan keterangan soal jumlah kerugian yang dialami pelaku penyekapan dan penganiayaan dari bisnis M.
BACA JUGA:
"Belum tahu, yang jelas ratusan juta," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Tim Rajawali Polres Metro Jakarta Timur berhasil menyelamatkan dua korban penyekapan dan penganiayaan di rumah yang terletak di Jalan Mawar Merah, Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur. Korban diketahui bernama Makmur dan Ashari.
Wakatim 1 Rajawali Bripka Markon Samuel mengatakan, pihaknya setelah mendapatkan laporan langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP).
"Kami mendapat laporan terkait dugaan penyekapan dan penganiayaan. Ternyata setelah di lokasi, kami mendapatkan berita bahwa korban tersebut ada di sana," katanya kepada wartawan, Selasa 21 September.
Guna proses lebih lanjut, kasusnya ditangani Polsek Duren Sawit.