Tahun Lalu Terlibat Bentrokan Mematikan, Menlu India dan Menlu China Sepakat Jaga Kedamaian di Perbatasan Himalaya
Perbatasan India dengan China di Nathula. (Wikimedia Commons/Indrajit Das)

Bagikan:

JAKARTA - Otoritas India mengatakan kepada China, hubungan bilateral kedua negara hanya akan berkembang ketika kedua pihak menarik pasukan mereka kembali dari konfrontasi di perbatasan Himalaya yang disengketakan.

Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar membahas kemungkinan kedua belah pihak, ketika dia bertemu dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, di sela-sela konferensi regional di Dushanbe, Tajikistan.

"Diskusi pelepasan di daerah perbatasan kami. Menggarisbawahi kemajuan dalam hal ini sangat penting untuk pemulihan perdamaian dan ketenangan, yang merupakan dasar untuk pengembangan hubungan bilateral," kata Jaishankar di Twitter, mengutip Reuters Jumat 17 September.

Ribuan tentara India dan China telah terkunci dalam konfrontasi di Himalaya barat sejak tahun lalu, ketika permusuhan atas sengketa perbatasan puluhan tahun meledak.

Pada Juni tahun lalu, ketegangan meletus menjadi pertarungan tangan kosong yang mengakibatkan kematian di kedua belah pihak, bentrokan pertama di antara kedua negara dalam beberapa dekade.

Setelah beberapa putaran pembicaraan antara komandan, pasukan kedua negara sepakat melangkah mundur di beberapa bagian perbatasan, termasuk danau Pangong Tso, daerah yang diperebutkan di dekat lokasi bentrokan tahun lalu.

Tetapi, pasukan yang didukung oleh artileri tetap disiagakan dalam jarak dekat di sektor-sektor lain.

"China selalu menangani masalah perbatasan China-India dengan baik dan dengan sikap positif," tutur Menteri Wang Yi.

"(Kedua belah pihak harus) bekerja sama untuk menjaga perdamaian dan ketenangan di daerah perbatasan, dan menghentikan insiden perbatasan berulang," sambungnya.

Sebagai dua negara bagian dari kekuatan dunia, China dan India harus mendorong hubungan bilateral kembali ke jalur yang sehat dan stabil, sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri China mengutip pernyataan Wang.

China dan India berperang di perbatasan mereka pada tahun 1962 dan tidak pernah menyelesaikan perselisihan tersebut. Meski begitu, dalam beberapa tahun terakhir, hubungan perdagangan di perbatasa telah berkembang.

Menteri Jaishankar mengatakan, dia juga membahas peristiwa global baru-baru ini dengan Menteri Wang, kendati tanpa memberikan rincian.

Sementara hubungan dekat militer China dengan musuh bebuyutan India, Pakistan, telah menjadi sumber ketegangan, Menteri Jaishankar mengatakan hubungan India-China harus dilihat secara bilateral.

"Penting juga bahwa China tidak melihat hubungannya dengan India melalui kacamata negara ketiga," tuturnya kepada Wang.

Kedua pejabat tinggi berada di Dushanbe untuk pertemuan Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO). Rencananya, Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Narendra Modi akan berbicara pada pertemuan itu melalui tautan video pada Hari Jumat waktu setempat.