Bagikan:

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden membantah laporan media yang menyebutkan, Presiden China Xi Jinping pekan lalu menolak tawarannya untuk melakukan pertemuan tatap muka.

Financial Times mengutip beberapa orang yang diberi pengarahan tentang panggilan 90 menit antara kedua pemimpin pekan lalu, mengatakan Preiden Xi tidak menerima tawaran Biden dan sebaliknya bersikeras Washington mengadopsi nada yang kurang keras terhadap Beijing.

"Itu tidak benar," kata Presiden Joe Biden ketika ditanya wartawan apakah dia kecewa karena Presiden Xi tidak mau bertemu dengannya, mengutip Reuters Rabu 15 September.

Sementara itu, Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan dalam sebuah pernyataannya mengatakan, laporan tersebut bukan penggambaran yang akurat dari komunikasi kedua pemimpin negara.

Meski demikian, seorang sumber yang termasuk di antara mereka yang diberi pengarahan dalam panggilan itu mengkonfirmasi, laporan itu akurat.

"Xi tampaknya mengisyaratkan bahwa nada dan suasana hubungan perlu ditingkatkan terlebih dahulu," sebut sumber itu kepada Reuters. Kedutaan China di Washington tidak segera menanggapi ketika dimintai komentar.

Financial Times mengutip salah satu sumbernya yang mengatakan Presiden Biden telah mengangkat KTT sebagai salah satu dari beberapa kemungkinan untuk membangun komunikasi lanjutan dengan Presiden Xi.

Kendati, pertemuan keduanya dalam waktu dekat tidak memiliki kepastian, karena terkait dengan kekhawatiran COVID-19. Semula, KTT G20 di Italia pada Oktober mendatang disebut sebagai momen yang memungkinkan keduanya bertatap muka. Namun, Presiden Xi diketahui belum meninggalkan China sejak pandemi tahun lalu.

"Seperti yang telah kami katakan, para Presiden membahas pentingnya dapat melakukan diskusi pribadi antara kedua pemimpin dan kami akan menghormati itu," ujar Sullivan menambahkan.

Panggilan telepon antara Presiden Joe Biden dan Presiden Xi Jinping pekan lalu, adalah yang pertama dalam tujuh bulan terakhir. Keduanya membahas perlunya memastikan persaingan antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia tidak mengarah ke konflik.

Gedung Putih menyebut panggilan telepon yang dilakukan keduanya merupakan upaya untuk menjaga saluran komuniksi tetap terbuka. Kendati, belum ada rencana pembicaraan lanjutan.

Terpisah, media pemerintah China mengatakan Presiden Xi telah memberi tahu Presiden Biden, jika kebijakan AS terhadap China menyebabkan 'kesulitan serius' pada hubungan kedua negara. Tetapi menambahkan, kedua belah pihak sepakat untuk mempertahankan komunikasi intens, meminta tim tingkat kerja untuk meningkatkan koordinasi.