Bagikan:

MEDAN - Wali Kota Medan Bobby Nasution merespons soal APBD Rp1,8 triliun yang masih tersimpan di bank. Presiden Joko Widodo sebelumnya menyoroti APBD kabupaten/kota termasuk Medan yang tersimpan di bank.

Wali Kota Medan Bobby Nasution membeberkan alasannya masih tersimpannya APBD Kota Medan.

"Ini kegiatannya lagi berjalan, tapi belum selesai, jadi belum bisa pembayaran. Kalau selesai baru ada pembayaran," kata Bobby Nasution di Balai Kota Medan, Jumat, 17 September. 

Menurut Bobby, APBD kota yang tersimpan di bank bukan sebesar Rp1,8 triliun, melainkan Rp1,6 triliun.

"Yang paling penting dari anggaran yang disampaikan, dari yang masih ada di bank, saya sudah sampaikan berapa persen dari Rp1,6 triliun itu, berapa persen yang project nya sudah berjalan tapi belum dibayarkan. Ada yang memang belum berjalan. Ini yang lagi kita petakan," ujarnya.

Bobby Nasution menegaskan, APBD sangat berpengaruh untuk menggerakkan ekonomi. Terutama, di tengah pandemi COVID-19

"Ini sebisa mungkin kita gunakan untuk menggerakkan ekonomi di daerah," katanya. 

Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengingatkan Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk segera menyerap belanja daerah. 

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Forkopimda se- Sumatera Utara di rumah dinas Gubernur Sumatera Utara, Medan, Kamis, 16 September. 

Menurut Presiden, dengan menyerap belanja daerah, akan banyak uang yang beredar di masyarakat. 

"Yang perlu dilakukan adalah realisasi APBD secepatnya di seluruh kabupaten/kota, agar peredaran uang di kota/kabupaten semakin banyak," kata Jokowi. 

Saat ini, kata Jokowi, Kota Medan menjadi daerah tertinggi dengan APBD yang masih tersimpan di Bank. Diungkapkan Jokowi, jumlah APBD Kota Medan yang masih tersimpan di Bank sebesar Rp1,3 triliun. 

"Realisasi APBD di sumut 55 persen, yang paling rendah di Mandailing Natal 28 persen, Hati-hati. APBD di bank Rp1,3 triliun terbesar Medan, coba dicek," ungkap Jokowi.

"Segera lakukan realisasi anggaran secepatnya, sehingga menggerakkan ekonomi di daerah," sambungnya.